Mohon tunggu...
Achsinul Arfin
Achsinul Arfin Mohon Tunggu... Freelancer - Suka membaca dan menulis

Suka menulis, baca buku, review buku, serta semangat belajar dalam hal literasi

Selanjutnya

Tutup

Otomotif Pilihan

Niat Serius Beralih ke Kendaraan Listrik

17 Desember 2022   23:20 Diperbarui: 17 Desember 2022   23:25 152
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber gambar: ANTARA/Agha Yuninda  (diambil dari bisnis.tempo.co)

Yang membingungkan masyarakat nanti adalah bagaimana cara mengisi energinya apabila masih belum ada stasiun pengisian, apabila kendala tersebut masih belum bisa terselesaikan kendaraan listrik  akan masih sulit dalam pemasarannya.

Katakanlah energi listriknya diisi secara penuh, tapi pada saat sedang bepergian di daerah jarak jauh tentunya akan menjadi kekhawatiran tersendiri, tidak mungkin setiap orang yang memiliki kendaraan tersebut akan ketok-ketok pintu rumah orang lain untuk pengisian energi, apalagi untuk membuat tenaga penuh dibutuhkan waktu yang tidak sebentar.

Memang di daerah perkotaan ada beberapa minimarket yang menyediakan penukaran baterai kendaraan listrik, tinggal berhenti memarkir kendaraan kemudian menukarkan baterai yang diisi. Namun, di sisi lain, pada daerah pedesaan masih belum ada.

Di lain pihak orang desa pun juga memiliki perbedaan penggunaan terhadap kendaraan, selain untuk menempuh perjalanan jauh medan kendaraan kadangkala berada di daerah persawahan yang rentan akan banyaknya lumpur, apakah hal tersebut tidak mengganggu sirkulasi kelistrikannya nanti, belum lagi orang daerah pegunungan yang memiliki medan lebih ekstrim daripada yang ada di perkotaan.

Jika memang ada solusi dari kekhawatiran masyarakat tersebut hendaknya segera disosialisasikan kepada masyarakat.

***


Seperti yang kita ketahui bersama dengan adanya mobil listrik ini diharapkan para masyarakat akan mengubah haluan dari kendaraan yang berbahan bakar BBM ke kendaraan dengan energi listrik, sehingga bisa menurunkan polusi terutama di daerah perkotaan yang sangat panas akibat kurangnya lahan hijau ditambah lagi dengan polusi udara yang semakin mengepul.

Tentunya dengan kehadiran mobil listrik tersebut udara akan menjadi jauh lebih sejuk daripada sebelumnya, dengan catatan para penduduknya sudi untuk beralih kendaraan dari bahan bakar minyak ke listrik. 

Yang masih perlu ditingkatkan lagi dalam sosialisasinya adalah kendaraan yang memakai energi listrik masih sangat minim, lebih banyak diisi oleh iklan kendaraan yang berbahan bakar minyak. Apabila marketingnya kurang ciamik bisa-bisa tetap terabaikan kendaraan listrik tersebut, sehingga secara perlahan-lahan beritanya tersebut akan meredup dan tidak lama kemudian akan menghilang dari peredaran.

Pamflet-pamflet dan billboard pun masih belum ada yang memasang mengenai iklan kendaraan energi listrik, apalagi di beberapa akun youtube ada beberapa influencer yang berkoar-koar jika mobil listrik tersebut justru akan menelan banyak biaya, apalagi dikabarkan jika baterai kendaraan tersebut sudah aus pergatiannya cukup memakan banyak biaya, bahkan mencapai angka Rp300 juta rupiah.

Jika memang pemerintah serius untuk proyek tersebut pemerintah bisa membantu subsidi untuk berkampanye mengenai kendaraan listrik.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Otomotif Selengkapnya
Lihat Otomotif Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun