Sikap Munafik dan Dampaknya dalam Kehidupan
Dalam kehidupan bermasyarakat, sifat dan sikap seseorang sangat memengaruhi bagaimana ia dipandang serta dihargai oleh orang lain. Salah satu sikap yang sangat merugikan adalah munafik. Secara bahasa, kata munafik berasal dari bahasa Arab nifaq yang berarti berpura-pura atau menampakkan sesuatu yang berbeda dari apa yang tersembunyi di hati. Dengan kata lain, orang munafik adalah orang yang tidak konsisten antara ucapan, perbuatan, dan hatinya.
Dalam ajaran Islam, kemunafikan termasuk salah satu sifat tercela yang harus dihindari. Allah SWT berfirman dalam Al-Qur'an surah An-Nisa ayat 145:
"Sesungguhnya orang-orang munafik itu (ditempatkan) pada tingkatan yang paling bawah dari neraka. Dan kamu sekali-kali tidak akan mendapat seorang penolong pun bagi mereka." (QS. An-Nisa: 145)
Ayat ini menunjukkan betapa beratnya ancaman bagi orang munafik. Bahkan, Rasulullah SAW pun menegaskan tanda-tanda kemunafikan dalam sebuah hadis riwayat Bukhari dan Muslim:
"Tanda orang munafik ada tiga: apabila berbicara ia berdusta, apabila berjanji ia mengingkari, dan apabila dipercaya ia berkhianat."
* Ciri-Ciri Kemunafikan
Secara umum, sifat munafik dapat terlihat dari beberapa hal berikut:
1.Berdusta dalam berbicara. Orang munafik sering mengatakan sesuatu yang tidak sesuai dengan kenyataan.
2.Ingkar janji. Seseorang yang berjanji namun tidak menepati termasuk dalam ciri kemunafikan.
3.Berhianat terhadap amanah. Ketika diberi kepercayaan, ia justru menyalahgunakannya untuk kepentingan pribadi.
4.Berpura-pura baik di depan orang lain. Namun, di belakang justru berperilaku sebaliknya.
* Percakapan tentang Munafik
Andi:
"Kalian tahu tidak, kemarin Bima bilang kepada Dito bahwa ia sahabat terbaiknya. Tetapi tadi saya mendengar sendiri, di belakang Dito, Bima justru menjelek-jelekkan dirinya."
Sinta:
"Itu jelas sekali termasuk perilaku munafik. Ucapannya di depan berbeda dengan sikapnya di belakang."