Mohon tunggu...
Alto RefaChandra
Alto RefaChandra Mohon Tunggu... Full Time Blogger - Penulis

Saat ini saya masih menjadi mahasiswa Universitas Brawijaya, selain kuliah saya memiliki kesibukan lain yaitu mendaki gunung dan menulis.

Selanjutnya

Tutup

Kurma Pilihan

Ramadan Tahun Ini, Bagaimana Keadaan Harga Bahan Pangan di Daerah Saya?

29 April 2020   13:22 Diperbarui: 29 April 2020   13:34 360
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber : www.netralnews.com, 2020

Hallo teman-teman semua, bagaimana kabarnya ? pastinya baik bukan. Saya ucapkan terimakasih sebesar-besarnya atas waktu yang kalian berikan untuk membaca tulisan saya ini. Saya disini ingin membagikan informasi terkait harga bahan pangan di daerah saya ketika bulan ramadan. Semoga informasi ini bermanfaat kepada kalian semua, saya sebenarnya juga ingin tahu teman-teman, bagaimana keadaan harga bahan pangan di daerah kalian.

Oke, pastinya kalian semua belum tahu kan daerah tempat tinggal saya. Saya bertempat tinggal di sebuah Kabupaten yang ada di provinsi Jawa Timur, nama Kabupatennya adalah Kabupaten Kediri. Apakah kalian semua tahu teman-teman Kabupaten Kediri ? Saya yakin diantara kalian semua banyak yang tahu tentang Kabupaten Kediri. Kabupaten Kediri terkenal dengan sejarahnya yang panjang, berbicara tentang Kabupaten Kediri pastinya tidak bisa terlepas dengan nama Sri Aji Joyoboyo yang menjadi penguasa Kerajaan Kediri.

Kembali ke topik utama dari cerita ini teman-teman, bulan ramadan tahun ini ada yang aneh teman-teman, terutama di daerah saya. Dahulu, ketika ramadan harga bahan pangan selalu naik teman-teman di daerah saya. Namun sekarang harga bahan pangan ada yang naik dan ada juga yang turun. Mungkin penyebab utama di daerah saya harga bahan pangan ada yang naik dan ada yang turun adalah karena pandemi corona, iya semua bermula karena pandemi corona. Pandemi corona menjadi bencana bagi banyak wirausaha. Banyak wirausaha yang mengeluhkan akibat adannya pandemi corona.

"Kak, kakak kan cowok, kok kakak bisa tahu kalau harga bahan pangan di daerah kakak ada yang naik dan ada yang turun ?", alasan utama saya bisa tahu adalah dengan melakukan survey kecil-kecilan teman-teman. Saya melakukan wawancara tidak terstruktur kepada beberapa pihak yang berkaitan. Saya melakukan wawancara dengan harapan agar mengetahui informasi secara pasti terkait kenaikan dan penurunan harga bahan pangan di daerah Kabupaten Kediri.

Pahami ya teman-teman, saya melakukan survey ini kecil-kecilan, bukan besar-besaran. Jadi saya tidak mewawancarai tokoh-tokoh pejabat penting, saya hanya mewawancarai orang-orang yang lebih memiliki pengetahuan tentang informasi ini dibandingkan dengan saya. Siapa saja sih yang saya wawancarai ? kalian semua pasti ingin mengetahui bukan.

Langkah pertama saya adalah melakukan wawancara kepada ibu saya. "Loh kak, kenapa kok melakukan wawancara ke ibu kakak ?" mungkin pertanyaan itu yang sekarang ada di pikiran kalian semua. Alasan saya melakukan wawancara kepada ibu saya karena ibu saya tahu informasi terkait kenaikan dan penurunan harga bahan pangan. Ibu saya sering belanja, pastinya dia mengetahui kenaikan dan penurunan harga bahan pangan.

Ibu saya juga sering bicara sendiri seperti ini teman-teman, "sekarang harga-harga bahan pangan banyak yang turun, harga ayam yang seharusnya 1 kg sekitar Rp. 30.000 menjadi hanya Rp 15.000, ini pasti gara-gara corona". Karena ibu saya sering bicara seperti itu teman-teman, saya tertarik untuk mewawancarai beliau.

Wawancara saya kepada ibu saya mendapatkan hasil bahwasannya saat ini di daerah saya terdapat bahan pangan dengan harga yang naik. Contohnya adalah bawang merah dan bawang putih pada bulan puasa hargannya naik, harga gula juga naik. Penyebabnya menurut ibuku karena kesediaanya saat ini yang mulai langka di tengan pandemi corona.

Namun terdapat juga harga bahan pangan yang turun ketika bulan ramadan, hal ini disebabkan juga oleh pandemi corona. Orang-orang banyak yang takut untuk berbelanja sehingga bahan pangan banyak yang tidak laku, padahal kesediaan bahan pangan di pasar saat ini sangat banyak. Karena banyak bahan pangan yang tidak laku, otomatis harga bahan pangan diturunkan dari pada nantinya malah harus rugi dengan nominal yang lebih besar. Nah itulah informasi dan sedikit pendapat dari ibu saya teman-teman.  

Ibu saya juga sedikit menginformasikan bahwasannya meskipun harga bahan pangan ada yang diturunkan, kenyataannya masih banyak orang-orang yang takut untuk berbelanja. Mereka lebih peduli terkait keselamatannya dibandingkan dengan berbelanja. Selain itu teman-teman banyak masyarakat yang terkena dampak dari adannya pandemi corona, mereka kesulitan dalam keuangan akibat dari adannya pandemi corona, oleh karena itu mereka memutuskan untuk mengurangi nominal uang belanja dibandingkan dengan hari sebelum-sebelumnya ketika tidak ada pandemi corona.

Nah oke, saya sudah mendapatkan informasi dari ibu saya. Namun saya merasa kalau informasi dari ibu saya masih belum bisa dipastikan 100% akurat, saya memiliki pemikiran untuk mewawancarai orang-orang yang berkaitan langsung dengan penjualan bahan pangan. Saya berfikir sejenak dan mendapatkan ide untuk mewawancarai penjual sayur keliling di daerah rumah saya. Lalu saya memutuskan meminta izin kepada ibu untuk besok menggantikan beliau berbelanja. Alhamdulillah saya diizinkan, namun saya diminta untuk memakai masker ketika belanja untuk menghindari hal-hal yang tidak diinginkan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kurma Selengkapnya
Lihat Kurma Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun