Mohon tunggu...
Widyanarto Wibowo
Widyanarto Wibowo Mohon Tunggu... Gigolo -

Saya menyukai forensik data makroekonomi, spekulan mata uang, belajar banyak dari manajer investasi lulusan MIT, para bankir Goldman Sachs NY, turing motor, dan penyuka parfum Armani. Saya ingin menjelaskan tren makroekonomi dengan data historis serta bahasa yang sederhana dan semoga mudah dipahami pembaca.

Selanjutnya

Tutup

Money

Ring Satu Ekonomi(Manufaktur dan Kredit) Juni Rontok, Ritel Pasca Lebaran?

5 Agustus 2017   17:22 Diperbarui: 5 Agustus 2017   21:34 978
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Data terbaru manufaktur sebagai penunjuk awal(leading indicator) penjualan ritel pasca lebaran menunjukan penurunan signifikan di kutip dari Katadata "Produksi industri manufaktur besar dan sedang pada triwulan II 2017 tumbuh 4 persen dibanding triwulan II tahun sebelumnya. Dari 23 sektor manufartur besar dan sedang, 12 di antaranya mengalami penurunan. Pertumbuhan produksi industri manufaktur besar dan sedang pada triwulan II tahun ini melambat dibanding triwulan II 2016, yaitu sebesar 5,54 persen."  Grafik penjelasan dari katadata,

riteldata1-598593aa8e63fc539f3062d2.png
riteldata1-598593aa8e63fc539f3062d2.png
        Hal tersebut belum pernah terjadi pada tahun sebelumnya, artinya perkiraan saya penurunan signifikan bakal terjadi pada rilis data ritel BI pada awal pekan minggu kedua bulan ini, beberapa fundamental data ritel besar masih positif, berikut grafik dari katadata,

riteldata3-5985959d27dbb241736d21b2.png
riteldata3-5985959d27dbb241736d21b2.png
Terjadinya pergeseran pola konsumen juga tidak di amini oleh data e commerce, kutipan dari katadata "Hal senada disampaikan Direktur Konsumer BCA Henri Koenaifi. Menurut dia, pengaruh e-commerce terhadap penjualan retail konvensional semestinya tidak terlalu besar. "Ada pengaruh ke penjualan konvensional tapi tidak sangat besar," ujarnya. Hal itu lantaran share nominal transaksi e-commerce terhadap total transaksi retail diperkirakan baru berkisar 2-3%" dan BI pun mulai panik, hal ini mungkin mengetahui bahwa pelemahan akan terus berlanjut hingga mereka merencanakan untuk pemberian stimulus. Saya sudah bulat berkesimpulan di http://www.kompasiana.com/altitudeextreme/indonesia-dan-momen-minsky_597f58ac914a351b887d7072, yang pasti bahwa dampak over leveraged pemerintah mulai menekan keras sektor konsumsi yang merupakan motor pernggerak utama ekonomi. berikut ulasan fundamental data dari saya, http://www.kompasiana.com/altitudeextreme/bukan-penurunan-daya-beli-tetapi-awas-resesi-prof_597ffb7e52da3815eb4f1b92  hal ini diperparah oleh penurunan signifikan permintaan kredit, berikut ulasan Kontan http://keuangan.kontan.co.id/news/pertumbuhan-kredit-bank-di-juni-hanya-76

        Sebagai penutup, saya akan perkirakan penurunan di penjualan ritel pasca lebaran, saya akan ambil dari penurunan di tahun 2015, dari 22% ke 8% artinya koreksi terbanyak adalah 14% jika ini terjadi, menurut saya kemungkinan besar karena  manufaktur juga rontok dan kenaikan listrik bulan Juli, jadi angka 6,7% YoY 2017 menjadi -8% untuk pasca lebaran, sedang untuk perkiraan terendah dari 2016 adalah dari 16,3% ke 6,9% koreksi 10%, untuk angka perkiraan berarti dari 6,7% menjadi -4%, jika pertumbuhan menjadi negatif, maka resesi dapat mungkin terjadi lebih awal, sesuatu yang mungkin tidak pernah di alami oleh generasi milenial seperti saya.

Have a great weekend folks!. Just be careful out there.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun