Mohon tunggu...
Sayyid Jumianto
Sayyid Jumianto Mohon Tunggu... Guru - Menjadi orang biasa yang menulis
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Menulis untuk perubahan yang lebih baik

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Jogja Saiki: Prehatin Dugaan Pemaksaan Jilbab di Jogja

1 Agustus 2022   21:59 Diperbarui: 1 Agustus 2022   22:05 110
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Jogja saiki. Saya sangat prehatin dengan viralnya kasus dugaan pemaksaan memakai jilbab disebuah sekolah SMA negeri di Jogja.

Viral dan kampanye buruk dunia pendidikan di Jogja sungguh ini sebuah tamparan buat intiusi pendidikan setelah terbongkarnya korupsi stadion Mandala krida dan kasus klitih yang juga sempat viral tersebut.

Ssbagai guru PKN saya sangat menaruh rasa prehatin yang dalam dan sungguh tepat bila diusut tuntas oleh lembaga terkait KPAI dan juga ORI sudah tepat serta dinas dikpora DIY itu sekali lagi sudah tepat adanya.

Sungguh ini bukan masalah sepele karena dugaan "perundungan'dan ancaman ini membuat siswi bersangkutan jadi trauma dan depresi sangat menyedihkan.

Era seperti ini sudah tidak layak lagi seorang guru atau guru BK memanggil untuk arahkan keyakinan anak terhadap agama tertentu tidak benar itu.

Biarlah kesadaran berjilbab itu dari hati dan benar dikpora tidak melarang atau anjurkan seseorang kenakan pakaian keagamaan tertentu terutama disekolah negeri.

Namun sebuah keterlanjuran

Nyata sekarang tidak ada bedanya sekolah keagamaan tertentu dan sekolah negeri atas nama untuk lindungi diri dengan pakaian tertentu anak dianjurkan "wajib" pakai dan beli lagi!

Sungguh haruskah seragam itu dipaksakan ?inikah kurikulum merdeka itu dan apakah seragamisasi anak tk, sd, smp dan sma itu wajib?

Sungguh tanya saja kepada rumput yang bergoyang jawabanya 

Baca juga: Ruang Hati

Semoga disclaimer polemik ini bukan kampanye buruk bagi Jogja setelah klitih dan dugasn korupsi oknum pejabat dikpora.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun