Mohon tunggu...
Sayyid Jumianto
Sayyid Jumianto Mohon Tunggu... Guru - Menjadi orang biasa yang menulis
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Menulis untuk perubahan yang lebih baik

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

#1 Festival Budaya Pendidikan Khusus DIY

19 November 2019   14:43 Diperbarui: 19 November 2019   14:58 23
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bapak Baskoro aji menerima cindera mata setelah pembukaan | dokpri

#1 Festival budayaPendidikan khusus DIY

Bukan Yogya kalau tidak beda dengan daerah lain tanggal 19 sampai tanggal 21 Nopember 2019 adalah sebuah perhelatan akbar bagi difabel baru pertama kali ini 100 peserta stan khusus SLB dan umum serta 100 pertunjukkan seni dilakukakan dalam area yang sama du Pyramid rest area jalan Parangtritis yang dibuka langsung oleh bapak Sekda DIY Kadarmanto Baskara aji sebagai bukti kalau festival ini juga terbuka untuk umum!.

Salah satu atan Slb Zafa Hargorejo | dokpri
Salah satu atan Slb Zafa Hargorejo | dokpri
Memahami dan menerima apa adanya kadang sulit tetapi difestival ini terbukti sangat cair adanya.nguwongke dan memberi "panggung" atau tempat dipanggung tingkat propinsi pemda DIY sebuah wacana bagus yang bisa di lakukan lagi tahun depan.

Logo | dokpri
Logo | dokpri
Pertunjukkan seni

Kekuatan 100 sekolahan luar biasa dengan kerjasama lembaga keberbakatan dan perguruan tinggi ternama di sini masyarakat umum dan dunia usaha juga dilibatkan inilah buktinya.

Bukan pameran saja didalamnya ada pertunjukkan seni, puisi, seni rupa, nyanyi dan tari juga lomba lukis serta menyanyi keroncong.
inilah bukti Yogya sangat  toleran dalam lini hidup sosial, budaya, agama serta  pendidikan  sangat mempengaruhi pola pikir dan tindak masyarakatnya.

Perhelatan selama tiga hari ini dimulai jam 8 pagi sampai 16 sore sebagai pembuktian bahwa anak-anak, dan orang-orang adalah sama dengan kita dmasyarakat tanpa memandang kekurangan mereja inilah Jogja sebenarnya!

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun