Dalam dunia peternakan ayam, salah satu faktor paling menentukan keberhasilan adalah pakan. Baik ayam petelur maupun ayam pedaging, keduanya membutuhkan asupan yang tepat agar tumbuh optimal. Banyak peternak pemula masih bergantung pada pakan pabrikan, padahal sebenarnya bisa loh membuat pakan sendiri yang lebih hemat tapi tetap bergizi. Kuncinya ada di komposisi dan keseimbangan bahan.
Pahami Kebutuhan Gizi Ayam
Hal pertama yang harus diketahui adalah kebutuhan gizi antara ayam petelur dan pedaging itu berbeda.
- Ayam petelur butuh pakan dengan kandungan protein dan kalsium tinggi agar produksi telur stabil dan kualitas cangkangnya bagus.
- Ayam pedaging fokusnya di pertumbuhan otot dan berat badan, jadi butuh energi dan protein tinggi, tapi nggak perlu terlalu banyak kalsium.
Kalau komposisinya salah, ayam bisa stres, pertumbuhan lambat, atau produktivitas menurun. Jadi, memahami kebutuhan dasarnya penting banget sebelum mulai meracik.
Gunakan Bahan Lokal yang Mudah Didapat
Nggak harus bahan mahal untuk membuat pakan berkualitas. Banyak bahan lokal yang bisa dimanfaatkan seperti jagung giling, dedak halus, bungkil kedelai, tepung ikan, atau ampas tahu. Kombinasi bahan-bahan ini bisa disesuaikan tergantung usia ayam.
Misalnya:
- Untuk ayam petelur dewasa: jagung 50%, dedak 25%, bungkil kedelai 15%, tepung ikan 7%, dan tambahan mineral 3%.
- Untuk ayam pedaging: jagung 55%, dedak 20%, bungkil kedelai 18%, tepung ikan 5%, dan sedikit minyak nabati untuk menambah energi.
Yang penting, semua bahan harus bersih, tidak berjamur, dan dikeringkan dulu sebelum dicampur.
Jangan Lupa Vitamin dan Mineral
Meski porsinya kecil, tambahan vitamin dan mineral punya pengaruh besar. Misalnya, kalsium dan fosfor untuk pembentukan tulang dan cangkang telur, atau vitamin A dan E untuk menjaga daya tahan tubuh.
Sekarang juga banyak suplemen premix yang bisa dicampur langsung ke adonan pakan dalam dosis kecil. Harganya cukup terjangkau dan hasilnya bisa terasa pada performa ayam.
Cara Pencampuran yang Benar
Setelah semua bahan siap, proses pencampuran juga perlu diperhatikan. Biasanya, bahan halus seperti tepung ikan dan mineral dicampur dulu dengan dedak agar lebih merata, baru kemudian bahan kasar seperti jagung dimasukkan. Aduk sampai benar-benar homogen. Kalau punya mesin mixer pakan, hasilnya akan lebih rata, tapi kalau belum ada, bisa juga diaduk manual asal sabar dan teliti.
Simpan Pakan dengan Baik
Pakan buatan sendiri sebaiknya disimpan di tempat kering dan tidak lembap supaya tidak cepat rusak. Gunakan wadah tertutup rapat dan hindari sinar matahari langsung. Pakan yang lembap bisa cepat berjamur dan bikin ayam sakit.
Membuat pakan ayam sendiri bukan cuma soal hemat biaya, tapi juga tentang mengontrol kualitas. Dengan bahan yang tepat dan proses yang benar, ayam bisa tumbuh sehat, produktivitas meningkat, dan hasil akhirnya tentu lebih menguntungkan. Nggak harus langsung sempurna, yang penting terus belajar dan menyesuaikan dengan kondisi lapangan.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI