Mohon tunggu...
Alrisa Setiowati
Alrisa Setiowati Mohon Tunggu... CV TRAINING INDONESIA

Manager Keuangan PT Sinergi Membangun Bangsa

Selanjutnya

Tutup

Financial

Portofolio Investasi Sehat: Trick Analisis Agar Cuan Konsisten

29 September 2025   08:40 Diperbarui: 29 September 2025   08:40 11
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Analisis Portofolio Investasi (Sumber: Freepik)

Siapa sih yang nggak pengen portofolio investasi-nya "sehat"? Istilah 'sehat' di sini tentu bukan berarti hijau terus, karena fluktuasi itu sudah jadi bumbu wajib di dunia investasi. Tapi, portofolio yang sehat artinya dia berkembang sesuai target, risikonya terkelola, dan nggak bikin kita panik berlebihan saat pasar lagi muram.

Nah, banyak dari kita mungkin fokus banget ke return atau imbal hasil. Padahal, analisis portofolio itu nggak cuma soal melihat angka untung rugi hari ini. Itu lebih ke proses check-up berkala, memastikan semua aset kita kerja sesuai perannya.

Lalu, gimana sih cara sederhana biar portofolio investasi kita lebih sehat? Berikut beberapa tips dan trik yang bisa dicoba.

1. Kenali Profil Risiko Dulu

Ini dasar banget. Jangan sampai ikut-ikutan teman atau influencer yang katanya cuan besar di saham tertentu, padahal kita sendiri belum tentu cocok. Kalau kamu tipe yang panikan lihat harga turun, mungkin reksa dana pasar uang lebih pas. Tapi kalau tahan mental, saham atau kripto bisa dipertimbangkan. Analisis portofolio selalu dimulai dengan jujur sama diri sendiri: sanggup nggak ambil risiko?

2. Diversifikasi Itu Wajib

Ada pepatah klasik "jangan taruh semua telur di satu keranjang." Ini berlaku juga buat investasi. Jangan all-in di saham teknologi, atau full di properti. Campur aja sebagian di saham, sebagian di obligasi, sisanya mungkin emas atau deposito. Diversifikasi bikin portofolio lebih tahan guncangan. Kalau salah satu aset turun, masih ada yang lain menopang.

3. Perhatikan Tujuan Keuangan

Analisis portofolio nggak bisa dipisahin dari tujuan hidup. Misalnya, kalau tujuannya dana darurat, jangan taruh di saham yang fluktuatif. Mending di tabungan atau deposito. Kalau untuk pensiun 20 tahun lagi, barulah bisa masuk ke saham atau reksa dana saham. Dengan tahu tujuannya, kita bisa analisis apakah portofolio sekarang sudah sesuai arah, atau malah nyasar.

4. Pantau Kinerja Secara Berkala

Banyak orang merasa setelah punya portofolio, ya sudah tinggalin aja. Padahal, pasar selalu berubah. Harga saham naik-turun, nilai obligasi bisa tergerus, bahkan emas pun ada masa lesunya. Jadi, sempatkan waktu buat review portofolio, misalnya tiap 6 bulan sekali. Lihat, masih sesuai target atau perlu rebalance?

5. Jangan Terjebak Emosi

Ini yang paling tricky. Analisis portofolio sering gagal bukan karena ilmunya, tapi karena emosi. Lihat saham hijau, langsung tergoda nambah banyak. Begitu merah, buru-buru cut loss. Padahal, investasi itu maraton, bukan sprint. Makanya, penting bikin strategi analisis sejak awal dan disiplin sama rencana yang udah dibuat.

6. Gunakan Alat Bantu

Sekarang banyak aplikasi yang bisa bantu analisis portofolio. Ada yang kasih grafik, ada juga yang bisa hitung persentase alokasi aset. Manfaatkan itu biar lebih mudah melihat gambaran besar. Tapi ingat, aplikasi cuma alat bantu. Keputusan tetap ada di tangan kita.

Analisis portofolio investasi itu bukan sesuatu yang ribet dan cuma bisa dilakukan pakar. Dengan langkah sederhana mulai dari kenali risiko, diversifikasi, tetapkan tujuan, review rutin, kontrol emosi, sampai pakai tools siapa pun bisa punya portofolio sehat. Intinya, jangan asal ikut tren. Karena pada akhirnya, yang paling tahu kondisi dan kebutuhan finansial kita adalah diri sendiri.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Financial Selengkapnya
Lihat Financial Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun