Mohon tunggu...
ALPHIUS
ALPHIUS Mohon Tunggu... Guru - Guru Olahraga / Pembina Utama Muda IV.c / Guru Prestasi tingkat Provinsi papua 2018 / SMA Negeri 3 Merauke

Menulis / Sabar / Senang mengembara

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Penguatan Merdeka Belajar Siswa SMA Negeri 3 Merauke Papua Melalui GLS (Gerakan Literasi Sekolah)

1 April 2023   09:26 Diperbarui: 3 April 2023   16:59 203
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

PRAKTIK BAIK IMPLEMENTASI KURIKULUM MERDEKA 2023

PENGUATAN MERDEKA BELAJAR SISWA DI SMA NEGERI 3 MERAUKE

 

1. Latar Belakang

Pendidikan memegang peranan penting dalam mencerdaskan kehidupan bangsa, oleh karena itu setiap individu yang terlibat dalam pendidikan dituntut berperan serta secara maksimal guna meningkatkan mutu pendidikan tersebut. Pendidikan mencakup beberapa komponen, dua diantaranya adalah membaca dan menulis, agar proses pembelajaran berhasil, guru harus berperan secara aktif, untuk memberi motivasi kepada siswa agar aktif mengembangkan literasi lebih jauh lagi, karena literasi bukan  hanya terdiri dari baca, tulis dan hitung sekarang tidak cukup, tetapi juga harus mencakup baca tulis seperti yang telah disebutkan sebelumnya, literasi numerasi, literasi sains, literasi finansial, literasi informasi dan komunikasi serta literasi budaya dan kewarganegaraan sehingga akan memberikan pengalaman belajar kepada siswa.

Sejak 2019 pemerintah menggiatkan Merdeka Belajar bertujuan mendorong kualitas dan pemulihan pendidikan dari krisis pembelajaran melalui Platform Mengajar yang dikolaborasikan dengan GLS (gerakan literasi sekolah)  yang lebih diarahkan pada anak usia sekolah. Pemerintah memang sengaja mengadakan Merdeka Belajar diharapkan bisa menumbuhkan minat baca siswa sekalipun pada kenyataannya di beberapa daerah tertentu terutama yang terpencil sangat susah untuk membeli buku. Karena itu juga dalam tulisan Merdeka Belajar kali ini akan disampaikan beberapa contoh program gerakan literasi di sekolah, yang salah satunya juga dimaksudkan bisa memberikan inspirasi bagi pengajar yang hendak membantu menyukseskan program pemerintah tersebut, untuk mendukung tercapainya gerakan literasi sekolah, harus didukung oleh iklim pembelajaran yang kondusif. Iklim pembelajaran yang dikembangkan oleh guru mempunyai pengaruh yang sangat besar terhadap keberhasilan dan kegairahan belajar siswa. Selain itu juga kualitas dan keberhasilan pembelajaran sangat dipengaruhi oleh kemampuan dan ketepatan guru dalam mengorganisasikan pengelolaan kelas terutama walikelas dan guru mata pelajaran yang mengajar di dalam kelas, oleh karena itu peranan guru dalam mencerdaskan anak bangsa sangat strategis.


Mencerdaskan dengan membuat mengembangkan (GLS) gerakan literasi dengan prisip esensial, fleksibilitas dan focus kepada anak didik dan guru sehingga sekolah merupakan proses untuk membantu perkembangan ketajaman berfikir. Hal ini sebagaimana Kamus Bahasa Indonesia (2011: 73) bahwa mencerdasarkan adalah mengupayakan agar cerdas, sedangkan dalam kamus Besar Bahasa Indonesia (2013: 158) cerdas adalah sempurna perkembangan akal budinya.

Gerakan literasi ini tampaknya sedikit sulit untuk dijalankan, mengingat istilah budaya membaca di Indonesia sendiri masihlah belum menjadi kebiasaan. Setidaknya ada beberapa faktor yang menyebabkan kondisi tersebut terjadi, dan hal inilah yang akan dibahas terlebih dahulu sebelum kita memulai pembahasan mengenai contoh gerakan literasi sekolah.

Kurikulum merdeka belajar memberikan fokus bagi pengembangan karakter pada profil Pancasila (Beriman bertaqwa kepada TYME dan berakhlak mulia, Mandiri, bermakna kritis, kreatif, bergotong royong, dan berbhinneka global). Guru merupakan salah satu komponen penting dalam mencerdaskan peserta didik, yaitu mengembangkan bakat, minat dan potensi diri peserta didik untuk lebih sering membaca melalui proses pembelajaran di kelas saat guru memberikan tugas atau saat jam kosong, pojok literasi diharapkan menjadi salah satu solusi mencerdaskan peserta didik yang berprestasi dan berkarakter. Selain itu dibutuhkan berbagai terobosan dan strategi belajar mengajar yang dapat menumbuhkan motivasi dan kreatifitas dalam kegiatan belajar mengajar dengan memperhatikan pojok literasi setiap saat sebelum dan selesai pembelajaran .  

GLS (Gerakan Literasi sekolah) bisa memberi dorongan kepada peserta didik untuk mengungkapkan kemampuannya dalam menggali gagasan. Seorang guru berperan sebagai fasilitator dan bertanggung jawab untuk menciptakan situasi yang dapat menumbuhkan peserta didik untuk belajar. Seorang guru harus bisa mengelola kegiatan diberbagai pihak yang berkaitan dengan pembelajaran, dan harus pandai memotivasi peserta didik untuk selalu terbuka, selalu kreatif, responsif, intraktif dalam kegiatan pembelajaran. Kualitas pembelajaran dapat ditentukan dan diukur sejaumana kegiatan pembelajaran dapat menjadi alat perubahan dalam tingkah laku peserta didik ke arah yang sesuai dengan tujuan kompetensi yang ditetapkan. Seorang guru dituntut mampu merancang, mengembangkan, melaksanakan kegiatan pembelajaran yang sesuai karakteristik perkembangan dan kebutuhan anak didik.

2. Masalah 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun