Mohon tunggu...
Alpha Theos
Alpha Theos Mohon Tunggu... -

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Kudeta

28 Februari 2016   01:16 Diperbarui: 28 Februari 2016   01:37 13
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

Mendengar kata Kudeta, rasanya Miris.

Namun, sebenarnya Kudeta merupakan respon sosial,yang alami, dari berbagai ketidakpuasan.

Ya misalnya, istri selingkuh : ini kan bentuk Kudeta kepada suaminya. Begitu pun sebaliknya.

Kudeta dalam konteks pemerintahan, pengambil alihan, sering terjadi di belahan Bumi.

Kudeta rakyat 1998 juga Manjur melengserkan rezim orba saat itu.

Komponen masyarakat kompak, menuntut kemunduran pemimpin yang saat itu di anggap 'sah' oleh hukum Negara. Korban memang ada, bahkan belum terkuak dalang "penembakan" mahasiswa2 itu.

Kini, masyarakat mulai Terbuka dalam memahami kata kudet mengkudet.

Saat kekecewaan ter akumulasi, mengumpul, disitulah potensi Kudeta akan hadir.

Mawas diri adalah cara terbaik agar tidak terkudeta.

Di negara manapun, bila sebuah rezim kurang becus mensejahterakan rakyat, memang rawan di kudeta.

Semoga, Nusantara kembali jaya, berkat bimbingan Tuhan Yang maha Kuasa.amiin.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun