Mohon tunggu...
Aloysia Bwariat
Aloysia Bwariat Mohon Tunggu... Guru - #iTeach

Hogwarts wasn't hiring, so i teach muggles instead

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Apakah Pendidikan Montessori Masih Relevan?

28 Oktober 2021   21:32 Diperbarui: 28 Oktober 2021   22:11 243
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Montessori percaya bahwa anak-anak perlu memiliki banyak waktu untuk mengerjakan sebuah materi. Di sekolah Montessori saat ini, sangatlah memungkinkan untuk anak-anak bektifitas melalui pekerjaan secara fokus, dan mendapat waktu yang cukup untuk refleksi. Hal ini memberi kesempatan siswa untuk menemukan konsep dalam materi dan menemukan pekerjaan yang baru. 

Selama aktifitasnya, guru memberikan pelajaran kepada individu/kelompok kecil siswa dan melakukan pengamatan terhadap pekerjaan apa yang dilakukan anak-anak. Lalu kemudian digunakan untuk membangun perencanaan pembelajaran. Sehingga penilaian formatif terjadi setiap hari di kelas Montessori.

Kemandirian

Lingkungan yang disiapkan menumbuhkan ruang di mana anak-anak diberdayakan untuk melakukan sesuatu untuk diri mereka sendiri. Semua barang di lingkungan disesuaikan dengan ukuran anak, termasuk furnitur, rak, peralatan makan, dll. 

Dalam kelas Montessori, guru bukanlah pusat pembelajaran dan tidak ada fukus khusus dalam kelas. Sebaliknya, anak-anak dengan mudah berinteraksi dengan lingkungan, bersama-sama sebagai satu komunitas.

Tidak seperti kelas tradisional di mana guru mengajarkan satu pelajaran ke seluruh kelas, di kelas Montessori, guru mendasarkan pelajaran pada kebutuhan masing-masing siswa. 

Hal ini memungkinkan anak-anak di kelas Montessori untuk berkembang lebih jauh di bidang kelemahan mereka melalui pelajaran yang ditargetkan dan memberi mereka kebebasan untuk terus membangun kekuatan mereka. Para siswa memiliki pilihan untuk mengerjakan proyek yang diinginkan, tetapi guru harus memastikan bahwa semua kurikulum dan tujuan pembelajran terpenuhi.

Transfer Pengetahuan dan Kolaborasi

Kelas Montessori sengaja mengedepankan kolaborasi yang lebih dan pembelajaran sosial sebagai komponen utama pembelajaran. Anak-anak di kelas Montessori diajarkan bagaimana mengatur interaksi sosial mereka sendiri dan mengalami kebebasan untuk belajar bagaimana bernegosiasi, berbagi, menengahi, dan berkompromi. 

Hasilnya adalah kelas yang dapat mengatur diri sendiri dimana kesenjangan sosial yang dialami dapat diselesaikan oleh anak-anak itu sendiri, dengan bimbingan panduan metode Montessori.

Perbedaan signifikan lainnya antara ruang kelas Montessori dan ruang kelas tradisional adalah pengelompokan usia yang beragam. Hal ini memungkinkan untuk pengembangan, peluang bimbingan dan kepemimpinan. Kelompok usia yang beragam memungkinkan anak-anak yang lebih muda untuk mencari bantuan dan inspirasi dari teman seumur atau teman yang lebih tua.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun