Rekonstruksi Teori Transportasi Batu Granit Mesir Kuno Menggunakan Sistem Rel Batang Kurma: Pendekatan Fungsional Berbasis Material Alami
Abstrak
Artikel ini mengusulkan sebuah teori alternatif dalam sistem transportasi batu besar pada masa Mesir kuno, khususnya dalam pembangunan Piramida Giza. Pendekatan ini mengandalkan batang pohon kurma yang dibelah dua sebagai sistem rel dan tumpuan untuk menggerakkan batu granit. Teori ini mencoba menjawab tantangan logistik besar yang dihadapi peradaban kuno dengan teknologi dan sumber daya terbatas, melalui pemanfaatan sifat fisik alami batang kurma yang licin dan kuat.
---
1. Pendahuluan
Pembangunan Piramida Giza telah menjadi subjek penelitian dan spekulasi selama berabad-abad. Salah satu pertanyaan terbesar adalah bagaimana masyarakat Mesir kuno memindahkan batu-batu granit raksasa seberat puluhan ton dari tambang Aswan ke lokasi konstruksi. Banyak teori telah dikemukakan, mulai dari penggunaan jalur pasir, rakit di Sungai Nil, hingga sistem tanjakan dan katrol. Artikel ini mengajukan pendekatan baru berdasarkan logika sederhana dan bahan yang tersedia secara lokal: pemanfaatan batang pohon kurma sebagai sistem rel dan tumpuan geser.
---
2. Teori Sistem Rel dari Batang Kurma
2.1 Material yang Digunakan
Batang pohon kurma: Dibelah memanjang menjadi dua bagian. Sisi rata digunakan sebagai alas tumpuan, sementara sisi bulat berfungsi sebagai rel licin.
Papan atau sled alami: Batu granit diletakkan di atas papan yang disusun dari beberapa belahan kurma, lalu digerakkan di atas rel batang lainnya.