Mohon tunggu...
mahmud mujahidin
mahmud mujahidin Mohon Tunggu... Freelancer - freelancer

masih belajar di sekolah menengah atas

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Diktator Eps 1

29 Mei 2020   14:17 Diperbarui: 29 Mei 2020   14:33 25
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

Pada zaman dahulu ada sebuah negeri kecil yang berada di tengah – tengahnya lima negara besar. Negeri Bulan Sabit julukannya, sebuah negeri kecil dengan jumlah penduduk sedikit dan wilayah yang sempit, membuat negeri ini hanya menjadi tempat persinggahan negeri besar yang sedang melakukan ekspansi kejayaanya.

Dalam masa – kemasa negeri ini tidak pernah mengalami kemajuan, bahkan sudah berganti pemimpin selama puluhan tahun tidak pernah memberikan dampak yang signifikan. Sampai sekarang pun negeri ini masih berada dalam garis kemiskinan dan terhimpit oleh negeri seberang yang mulai serakah dengan sumber daya alamnya.

Negeri ini sekarang dipimpin oleh seorang anak muda yang baru berusia 24 tahun. Jiron namanya, dia terpilih menjadi pemimpin negeri ini menang mutlak dengan lawan politiknya. Sebagai seorang pemimpin yang masih muda, dia dikenal cerdas dan penuh perhitungan dalam berbagai hal mulai dari kebiasaan setiap hari sampai dengan sekarang menjadi orang nomor satu di negeri Bulan Sabit.

“ Tuan, apa yang harus kita lakukan sekarang untuk bisa mengubah negeri ini menjadi makmur?” tanya penasehatnya.

“ Aku sedang memikirkan sebuah rencana yang ingin kabinetku jalankan, meskipun ini terasa berat untuk mereka.” Jawabnya dengan tenang.

Suasana sunyi sejenak, keduanya memang sedang berpikir kondisi negeri, memang sekarang sedang runyam. Rakyatnya berada di garis kemiskinan, sementara para petinggi negara sudah biasa hidup dengan permainan kotor politiknya dan hanya mementingkan isi perut masing – masing tanpa melihat kondisi rakyat yang sedang kelaparan.

“ besok lusa kita ada agenda rapat dan aku ingin melihat siapa saja yang siap untuk menjalankan rencana dan siapa yang menolak.” Kata Jiron sambil menyalakan sebatang rokoknya.

“ lalu apa yang akan tuan lakukan setelah mengetahui siapa saja yang menolaknya?” tanya penasehat.

“ kita lihat nanti saja, rencana ku bukan hanya satu, tapi ada beberapa rencana cadangan yang telah kupersiapkan, aku ingin memakmurkan negeri ini dengan caraku dan cara mereka para petinggi pemerintahan.” Jawab Jiron sambil menatap rembulan malam yang tak tertutup kabut sedikit pun.

Di lain tempat sekumpulan orang bergerombolan orang berkumpul sedang membicarakan sesuatu. Ada beberapa petinggi pemerintahan kabinet yang baru dan beberapa orang elit, mereka terlihat sedang membahas sebuah rencana dan nampak terlihat seseorang sedang menulis di papan tulis hasil dari pendapat masing – masing.

Malam itu memang semua petinggi pemerintahan sedang sibuk semua, mereka seperti sedang menyiapkan sebuah rencana kerja masing – masing untuk di usulkan dalam rapat pertama yang membahas program kerja dari semua pejabat pemerintahan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun