Mohon tunggu...
Taufik Al Mubarak
Taufik Al Mubarak Mohon Tunggu... Full Time Blogger - Tukang Nongkrong

Taufik Al Mubarak, blogger yang tak kunjung pensiun. Mengelola blog https://pingkom.com

Selanjutnya

Tutup

Ramadan Pilihan

Sering Gagal Menjaga Kesehatan Mulut di Bulan Ramadan

28 Maret 2024   22:45 Diperbarui: 28 Maret 2024   22:58 127
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Minuman jahe dan madu untuk kesehatan. Photo: dok pribadi

Puasa itu menyehatkan. Setidaknya begitulah yang pernah disampaikan oleh baginda Nabi Muhammad SAW ribuan tahun silam. "Berpuasalah, niscaya kalian akan sehat," ujar Nabi, bersabda. Hadits yang diriwayatkan oleh Abu Hurairah ini paling sering dikutip oleh penceramah selama ramadan. Dan, memang benar, hampir tidak ada orang yang sakit karena berpuasa. Jika pun ada, itu karena penyakit bawaan yang terjadi sebelum ramadan.

Saya sendiri cukup jarang menderita sakit di bulan ramadan, dalam artian, sakit cukup serius yang perlu diopname di rumah sakit. Boleh dibilang, saya hampir tidak pernah 'beristirahat' di rumah sakit selama ramadan. Jika di bulan lain, tentu saja pernah. Saya tidak tahu apa yang menyebabkan saya tampil 'prima' di bulan ramadan. Padahal, siklus hidup saya saat ramadan berubah total: pagi tidur, malam bergadang. Boleh jadi itulah rahasia puasa di bulan ramadan, seperti disampaikan baginda Nabi: puasa itu menyehatkan.

Pun begitu, bukan berarti saya tidak pernah tersandung masalah kesehatan di bulan ramadan. Tentu saja pernah, terutama masalah kesehatan mulut. Seperti sariawan dan radang tenggorokan. Dua hal ini paling sering saya alami selama ramadan. Penyebabnya sendiri saya sadari dengan sadar: saya kurang minum air putih dan makan buah-buahan. Salah satu kebiasaan buruk yang sulit saya ubah adalah alpa minum air putih setelah makan.

Seperti kita tahu, saat ramadan, kita sering kurang minum air putih. Hal ini menyebabkan terjadi dehidrasi di siang hari. Sementara menu berbuka puasa kita sering mengonsumsi makanan pedas seperti risol panas, pecal dan mie caluek, salah satu varian mie yang sangat digemari masyarakat Aceh selama ramadan. Bayangkan saja saat berbuka kita makan yang pedas-pedas dan kurang minum air putih. Sudah pasti hal itu akan membawa masalah pada kesehatan mulut.

Padahal, menjaga kesehatan mulut sangatlah penting di bulan ramadan. Bukan hanya karena selama puasa bau mulut kita bikin tidak nyaman, melainkan juga rawan menjadi tempat menjamurnya bakteri. Apalagi jika kita termasuk orang yang malas menggosok gigi saat mau tidur atau setelah makan sahur. Sisa-sisa makanan yang menempel di sela-sela gigi itu akan membusuk menjadi bakteri, dan akan mengeluarkan bau yang tidak sedap. Karena itulah, saat dianjurkan untuk rajin menggosok gigi: saat mau tidur, selepas sahur, dan setelah berbuka puasa.

Selain itu, selama ramadan, kita disarankan untuk banyak makan buah-buahan dan melakukan olahraga. Dua hal ini yang belum mampu saya lakukan. Padahal, di luar ramadan, seminggu sekali anak-anak sering mengajak ke supermarket untuk 'borong buah', demikian mereka menyebut kegiatan berbelanja buah. Namun, saat ramadan, sangat jarang saya ke supermarket untuk membeli buah. Jika pun sempat berbelanja buah, maka buah itu pun sudah 'ludes' dimakan oleh sikecil, karena cukup doyan makan buah.

Nah, karena sering kurang minum air putih dan jarang mengonsumbi buah (dan lupa gosok gigi selepas sahur), sering memunculkan masalah serius pada kesehatan mulut. Dan, masalah ini terbilang akut. Soalnya, hampir setiap bulan puasa, saya mengidap sariawan dan radang tenggorokan. Mulut kering dan bibir pecah-pecah, sehingga sering mengelupas sendiri. Hal ini terjadi karena saya selalu gagal menjaga kesehatan mulut di bulan ramadan.

Masalah kesehatan ini cukup saya sadari. Menurut informasi yang saya baca, jika kurang minum air putih akan menyebabkan dehidrasi dan tubuh kekurangan cairan. Lalu, terjadilah suhu panas di dalam tubuh dan mengakibatkan munculnya sariawan. Sariawan ini bisa bertambah parah jika kita sering bergadang. Salah satu cara mengobatinya ya banyak minum air putih, konsumsi buah-buahan terutama kates (pepaya). Setidaknya itu yang saya lakukan ketika berhari-hari sariawan tidak kunjung sembuh.

Bagaimana dengan kalian? Apa yang kalian lakukan untuk menjaga kesehatan mulut selama ramadan?

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ramadan Selengkapnya
Lihat Ramadan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun