Mohon tunggu...
Almeyda Larasati
Almeyda Larasati Mohon Tunggu... Mahasiswa - Almeyda Larasati

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Sexual Urges, Homosexual: Islam Point of View

22 Juni 2021   12:08 Diperbarui: 22 Juni 2021   13:37 198
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Beberapa penelitian oleh dr.Ryu Hasan, menjelaskan bahwa LGBT merupakan sebuah variasi dari struktur otak. Sehingga ada beberapa perbedaaan pada struktur otak seorang homoseksual dan heteroseksual. Perbedaan struktur otak tersebut terlihatpada struktur nukleus interstisial ketiga hipotalamus anterior. Dan pada pria homoseksual area ini lebih kecil dibandingkan pada pria heteroseksual. Suprachiasmatic dari hipotalamus (SCN) pria homoseksual juga 1,7 kali lebih besar daripada pria heteroseksual. Namun, tidak ada perbedaan SCN yang ditemukan antara pria dan wanita heteroseksual. Selain dr.Ryu, seorang ilmuwan dari Swedia bernama Ivanka Savic juga melakukan sebuah penelitian, dalam penelitiannya Invanka menjelaskan bahwa pola kerja otak laki-laki homoseksual lebih menyerupai respon otak perempuan heteroseksual. Penelitian Invanka tersebut dilakukan dengan mengamati pencitaraan Functional-MRI pada otak manusia. Kemudian penelitian yang dilakukan oleh Ivanca dengan cara Positron Emmision Tomography Scanning juga menemukan bahwa bagian otak amigdala laki-laki  homoseksual mirip dengan kineja otak pada perempuan heteroseksual.

Perspektif Islam

c Dalam islam, hawa nafsu merupakan hal yang paling utama penyebab adanya dorongan seksual. Pada dasarnya, manusia di bekali oleh hawa nafsu dan kehadirannya bersifat kodrati, sehingga menghilangkannya adalah suatu kekeliruan dan bisa mendatangkan kemudhartan. Adanya dorongan seksual dan hawa nafsu yang tinggi akan membuat seseorang berusaha memenuhi nafsu tersebut dengan segala cara. Jika seseorang tidak dapat mengendalikan nafsu tersebut, banyak sekali hal negatif yang berdampak buruk bagi kesehatan, baik fisik maupun psikologis. Oleh karena itu untuk menghindari hal-hal buruk karena adanya hawa nafsu dorongan seksual, kita dianjurkan untuk selalu bertawa kepada Allah SWT. Karena yang ditakutkan adalah adanya perzinahan atau melakukan hubungan seksual diluar pernikahan.

Selain itu homoseksual juga merupakan salah satu dampak negatif dari dorongan seksual yang tak terpenuhi. Islam juga sangat jelas melarang manusia untuk melakukan aktivitas homoseksual. Adapun dalil dalam Al Qur'an tentang perbuatan sodomi adalah:

"Dan (Kami juga telah mengutus) Luth (kepada kaumnya). Tatkala ia berkata kepada mereka: "Mengapa kalian mengerjakan perbuatan yang sangat hina itu, yang belum pernah dilakukan oleh seorangpun (di dunia ini) sebelum kalian?" [Al-A'raaf: 80].

Dalam ayat tersebut, Allah Swt menyebutkan bahwa perbuatan sodomi antar sesama pria, yang dilakukan oleh kaum Nabi Luth  As, merupakan perbuatan fahisyah.

Sedangkan fahisyah adalah suatu perbuatan yang sangat hina, dibenci Allah Swt, dan mencakup berbagai macam.kehinaan.serta.kerendahan. oleh karena itu, hendaklah kita senantiasa menjaga iman kita dan mengontrol hawa nafsu kita. Kita bisa  menghindari perbuatan buruk tersebut dengan memaksimalkan waktu luang kita dengan hal-hal yang positif misalnya membaca. Dan hendaknya agar kita selalu bisa memilih teman bergaul yang tepat.

Daftar Pustaka

Taotes,Fredrick.,2011. Bilogical Pshycology 3rd edition. British: Library of Congress Caataloging-in Publication Data.(440-466)

Haryanto, T., 2015. Menyikapi Dorongan Seksual di Masa Remaja (Tinjauan Hadist Psikologi). PSIKIS-Jurnal Psikologi Islami, 1(1), pp.87--94.

Aviyah, E., Farid, M., 2014. Religiusitas, Kontrol Diri dan Kenakalan Remaja. Jurnal Psikologi Indonesia, 3(2), pp.126--129.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun