Mohon tunggu...
Alma Wahdie
Alma Wahdie Mohon Tunggu... Tutor - Full Time IRT, Part Time Teacher, Freelance Writer

Forever learner. Emak newbie yang suka nulis. Nulis juga di: http://www.almawahdie.id

Selanjutnya

Tutup

Lyfe

[PAKAM] Jadi Bagian "Less Cash Society?" Siapa Takut!

3 November 2017   12:33 Diperbarui: 3 November 2017   12:37 847
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pakam less cash di Indonesia menguntungkan atau tidak

Apa yang diharapkan di era digital yang semakin maju ini?
Sudahkah kemajuan teknologi disertai dengan peningkatan aspek lain seperti kualitas SDM misalnya?
Aih, tentu saja butuh proses.

Dijawab begitu bisa jadi selesai urusannya.

Kemajuan teknologi ini memang sangat membuai. Beragam kemudahan yang ditawarkannya bikin klepek-klepek.
Aku saja jadi makin lincah berselancar di internet. Dari yang sebelumnya cuma pakai gawai untuk keperluan komunikasi, kemudian cakap menggunakan fitur lainnya. Lanjut berkenalan dengan internet akhirnya. Dimulai dengan menggunakan internet untuk browsing pelajaran sekolah (dulu taunya google doang), berlanjut dengan pakai internet untuk bersosial media (mulai dengan friendster hingga hampir semua sosmed sekarang. LOL)

Sekarang bahkan sudah piawai jajan via internet alias online shopping. Hehehehe...
Kalau sudah begini memang sudah sepatutnya pemerintah mendukung kegiatan berdigital-ria ini.

Tak heran kalau BI (Bank Indonesia) pun gencar mensosialisasikan program Less Cash, yaitu transaksi non tunai.
Selain alasan ketidakefisienan uang tunai yang mulai menyulitkan BI, program Less Cash ini bertujuan untuk memudahkan masyarakat dan mendukung literasi digital tadi (tribunnews.com).

Baguslah!

Masyarakat Indonesia siap menjadi Less Cash Society
Masyarakat Indonesia siap menjadi Less Cash Society
Tepatnya sejak tanggal 14 Agustus 2014 lalu cikal bakal program Less Cash ini disuarakan oleh BI melalui program GNNT (Gerakan Nasional Non Tunai). Bentuknya bisa berupa transaksi melalui akses internet banking, sms banking, mobile banking, ATM, kartu debit dan kredit, dan penggunaan mesin EDC (jejeblog.net).

Selain penggunaan media di atas, penggunaan kartu berisi saldo ala kartu game juga mulai marak.

Kalau diingat-ingat, sebenarnya beberapa bagian masyarakat di Indonesia sudah kenal transaksi non-tunai dari dulu loh.
Aku ingat ketika masih sekolah dulu- ketika koin untuk main di tempat main di mall itu mulai bertransformasi menjadi bentuk kartu isi ulang. Ini salah satu bentuk program Less Cash kan?

Hehehhee...
Kenapa ingatnya game? Karena aku termasuk yang suka sekali pergi ke spot bermain di mall-mall itu.

Kalau kartu-kartu game seperti di atas kan memang sudah jelas tempat penggunaannya.
Nah, e-money dalam kartu sebagai media transaksi non-tunai harapannya punya jangkauan penggunaan yang luas. Lebih dari sekedar kartu buat bayar tol seperti yang sudah digunakan di beberapa kota besar di Indonesia ini.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun