Mohon tunggu...
sifaul mawaddah
sifaul mawaddah Mohon Tunggu... -

mahasiswaUIN Malang

Selanjutnya

Tutup

Edukasi

Bahaya Fisik Pada Masa Kanak-Kanak Akhir

26 Mei 2015   05:27 Diperbarui: 17 Juni 2015   06:36 96
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Beauty. Sumber ilustrasi: Unsplash

Dewasa ini, berbagai penyakit sampai tingkat kematian pada masa kanak-kanak akhir tidak sesering masa lampau. Hal itu disebabkan teknologi saat ini sudah dapat mendiagnosis, mencegah, dan merawat mereka.

Beberapa bahaya fisik masa kanak-kanak akhir seperti :

1.Penyakit.

Vaksin terhadap sebagian penyakit saat ini mudah di dapat dengan berbagai variasi tingkatan. Penyakit yang sering diderita oleh anak-anak masa akahir adalah gangguan-gangguan pencernaan yang jarang menimbulkan penyakit fisik serius pada anak.

Penyakit juga bisa menyebabkan gangguan keseimbangan tubuh pada anak yang dapat menjadikan anak mudah marah. Bahkan bagi anak-anakpun telah mengenal penyakit hayalan atau palsu.

Karena anak-anak sudah menyadari bahwa ketika mereka sakit, maka tugas yang harusnya dilaksanakan dapat ditinggalkan dengan mudah. Oleh karena itu anak-anak sering berpura-pura sakit untuk menghindari situasi yang kurang menyenangkan bagi mereka.

2.Obesitas.

Obesitas pada anak yang paling utama adalah “overeating” atau kebanyakan makan, terutama makan makanan yang terlalu banyak mengandung karbohidrat. Karbohidrat memang sangat dibutuhkan bagi perkembangan anak, akan tetapi jika overeating justru membahayakan bagi kesehatan fisik anak sendiri. Missal saja, anak akan menderita diabetes, tekanan darah tinggi atau sebagainya.

Tidak hanya bagi kesehatan saja yang terganggu, dalam sosialisasi mereka juga akan terganggu. Seperti dalam permainan sepak bola, anak akan kesulitan bergerak mengikuti alur permainan, yang menyebabkan anak akan kehilangan kesempatan sosialisasi dengan teman sebaya mereka.

3.Bentuk tubuh yang tidak sesuai

Anak laki-laki yang bentuk tubuhnya cenderung perempuan atau sebaliknya, sering mendapat perlakuan tidak mengenakkan dalam kehidupan sosial mereka. Missal saja, mereka akan sering mendapat cemooh oleh teman sebaya mereka sehingga mereka akan dikucilkan dan menjadi pribadi yang pendiam dan selalu menyendiri.

4.Kecelakaan.

Kecelakaan yang terjadi pada anak dapat meninggalkan bekas pada psikoogis anak meskipun secara fisik mereka baik-baik saja. Keadaan yang seperti itu, dapat menyebabkan trauma pada anak, seperti rasa takut pada hal-hal yang berkaitan dengan fisik. Hal ini jika berlanjut, maka akan menyebabkan rasa malu atau bahkan hilangnya rasa percaya diri mereka. Akan tetapi anak yang lebih besar akan cenderung lebih berhati-hati dalam melakukan kegiatan fisik daripada anak yang lebih muda.

5.Ketidakmampuan fisik.

Salah satu faktor dari kecelakaan ada pula ketidakmampuan fisik. Anak yang mengalami “cacat fisik” akan mendapat dua perlakuan dari teman sebaya meraka. Yang pertama, sikap belas kasihan dan pertolongan bagi merka dari teman sebaya. Yang kedua, mereka akan diabaikan oleh teman sebaya atau behkan tidak diterima di kalangan sosial mereka, karena ketidak mampuan mereka mengikuti kegiatan teman sebaya mereka.

Faktor yang disebabkan ketidak mampuan fisik selain kecelakaan, juga menyebabkan keterbelakangan sosial mereka.

6.Rasa canggung

Anak-anak usia akhir sudah mulai membanding-bandingkan diri mereka dengan teman sebaya. Seringnya rasa canggung ketika beraktifitas bersama tteman sebaya, mengakibatkan anak tersebut mulai memandang bahwa diri mereka kurang dari teman-teman sebaya mereka.

7.Kesederhanaan

Terkadang ada beberapa anak yang tidak mempedulikan tapilan mereka. Mereka kurang menyadari bahwa daya tarik fisik itu juga diperlukan, terutama dalam segi sosial mereka. Daya tarik fisik itu penting bagi anak yang mobilitas geografis dan sosialnya tinggi, karena dapat menimbulkan kesan pertama yang baik daripada anak yang kurang menarik (tidak terlalu memperhatikan tampilan fisik) karena hal itu akan mempengaruhi dukungan sosial mereka.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Edukasi Selengkapnya
Lihat Edukasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun