Grobogan, 2025-- Mahasiswa Universitas Negeri Semarang  yang sedang melaksanakan KKN di Desa Ngarap-arap, Kecamatan Ngaringan, Kabupaten Grobogan melaksanakan berbagai program kerja yang bertujuan meningkatkan kualitas kesehatan masyarakat. Salah satu program unggulan yang berhasil digelar adalah Gerakan Minum Pil TTD (Tablet Tambah Darah) dan Edukasi Kesehatan Reproduksi bagi siswa-siswi kelas 5 dan 6 di SDN 1 dan SDN 3 Ngarap arap.
Program ini merupakan bentuk kontribusi mahasiswa  untuk menekan angka anemia pada remaja, khususnya remaja putri. Anemia kerap menjadi masalah kesehatan yang berdampak pada menurunnya konsentrasi belajar, kelelahan, hingga risiko komplikasi kesehatan jangka panjang. Melalui gerakan ini, para siswa diajak untuk rutin mengonsumsi pil TTD sebagai langkah pencegahan.
Selain gerakan minum TTD, mahasiswa KKN juga memberikan edukasi kesehatan reproduksi yang disampaikan dengan bahasa sederhana dan media menarik agar mudah dipahami anak usia sekolah dasar. Salah satu media yang digunakan adalah poster edukatif berjudul "Menstruasi". Poster ini menyajikan informasi mengenai pengertian menstruasi, siklus haid, gejala yang biasa dialami, hingga mitos dan fakta seputar menstruasi yang masih banyak berkembang di masyarakat.
"Banyak anak usia sekolah dasar yang sebenarnya sudah mulai memasuki masa pubertas, namun masih minim informasi yang benar terkait menstruasi. Melalui poster ini, kami ingin membantu mereka memahami perubahan tubuhnya dengan lebih positif, tanpa rasa takut atau canggung," ujar salah satu mahasiswa KKN UNNES.
Kegiatan edukasi ini disambut hangat oleh para siswa. Banyak dari mereka yang antusias bertanya mengenai pengalaman pertama menstruasi, cara menjaga kebersihan saat haid, hingga kebiasaan apa saja yang sebaiknya dilakukan. Guru-guru di sekolah juga turut mendukung, bahkan berharap kegiatan semacam ini dapat dilakukan secara berkelanjutan agar anak-anak mendapat pendampingan yang tepat di usia remaja.
Dengan adanya program ini, mahasiswa KKN berharap siswa-siswi SDN 1 dan 3 Ngarap-arap dapat tumbuh menjadi generasi muda yang sehat, berpengetahuan, serta memiliki kesadaran akan pentingnya menjaga kesehatan reproduksi sejak dini. Lebih jauh, kegiatan ini juga menjadi bentuk nyata sinergi antara kampus, sekolah, dan masyarakat dalam membangun sumber daya manusia unggul di masa depan.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI
