Badan masih terasa pegal setelah melewati perjalanan naik kereta dari Stasiun Tegal menuju Poncol Semarang. Awalnya pengin langsung istirahat, tapi isyarat pikiran berkata beda. Rasanya pengin cari sesuatu yang bisa sedikit menghangatkan tenggorokan.
5 menit jalan kaki dari penginapan akhirnya menemukan sebuah gerobak angkringan dipinggiran bundaran Tugu Muda, tepatnya di jalan Imam Bonjol yang merupakan jalan satu arah bagi kendaraan yang melintas.
Kopi mas ? Panas atau hangat ? Tanya Yusuf, pemuda asal Pati yang sudah 12 tahun berjualan angkringan di Kota Atlas ini. Yusuf tidak sendirian, biasanya ia ditemani oleh temannya yang kesehariannya ngojeg.
Seperti biasanya kalau angkringan menu yang disediakan ada bungkusan nasi kecil-kecil yang akrab disebut nasi kucing. Gorengan, kerupuk, dsb sebagai pelengkap.
Namun yang unik, karena baru saya temui (kurang jauh jalan-jalannya kali) ternyata di angkringan milik Yusuf ini bayarnya tidak harus pakai cash money. Terus pakai apa coba ? Yap, OVO, sebuah aplikasi dompet digital yang bisa memberikan kita banyak kemudahan dalam bertransaksi di berbagai merchant rekanan. Yusuf menyediakan barcode scan untuk pembayaran setiap minumam atau makanan yang tersedia disini.
Kata Yusuf selain menggunakan aplikasi OVO, pembeli juga bisa menggunakan Go Pay. "Ngikuti perekembangan jaman mas, supaya tidak ketinggalan sama anak-anak muda yang lain," lanjut Yusuf.
Yusuf biasanya mulai menjajakan dagangannya sebelum magrib, sampai  suasana sudah sepi banget. Kebetulan malam  ini Semarang tidak hujan, jadi di sekitar tempat Yusuf berjualan juga masih tampak ramai muda-mudi berkumpul, meski waktu sudah larut malam.