Mohon tunggu...
Allifia Fatika Putri
Allifia Fatika Putri Mohon Tunggu... Mahasiswa - Sedang menempuh pendidikan di perguruan tinggi

Suka hal-hal yang berbau alam, kepribadian, pendidikan, sosial, dan sejarah. Dalam proses belajar menulis, semoga bermanfaat! :)

Selanjutnya

Tutup

Parenting Pilihan

Buah Manis dari Apresiasi bagi Sang Anak dalam Pembentukan Tingkah Laku

29 September 2022   18:26 Diperbarui: 1 Oktober 2022   16:39 540
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
(Sumber Ilustrasi : Pinterest-Behance)

Betapa bahagianya ketika kita mendapatkan nilai bagus atau memenangkan sebuah lomba dipuji dan dibanggakan oleh orang tua kita. Rasanya ada bibit-bibit semangat baru yang akan siap dipanen sewaktu-waktu. Hal ini dikarenakan saat itu kita merasa dihargai atas kerja keras yang telah kita lakukan. Apalagi ketika  melihat kedua orang tua kita atau orang yang kita sayang ikut bahagia atas sebuah pencapaian, sungguh rasa bahagia yang berlipat ganda. 

Selain itu, dengan melihat mereka ikut bahagia, ingin sekali rasanya terus membuat mereka bahagia atas pencapaian kita. Ternyata oh ternyata, dari apresiasi itu sendiri merupakan sebagai stimulus yang positif bagi tingkah laku anak. Jangankan anak-anak, orang dewasa saja jika diberi apresiasi atas usahanya pasti merasa dihargai dan senang.

"MENGAPRESIASI ADALAH BENTUK EMPATI KITA KEPADA ORANG LAIN KETIKA BERHASIL DALAM PENCAPAIANNYA"

Apresiasi sendiri merupakan sebuah penghargaan yang bentuknya beragam. Apresiasi bisa diungkapkan dengan kata-kata, memberikan sesuatu, menggunakan hasil buatannya, berterimakasih atas usahanya, menemani ketika berjuang, dan sebagainya. Apresiasi sendiri masih sering kali dianggap remeh, nyatanya dari apresiasi menimbulkan respon yang baik bagi anak, seperti menumbuhkan potensi diri dan menumbuhkan rasa percaya diri terhadap anak. Hal ini dikarenakan anak merasa dirinya dihargai dalam sebuah usahanya, sehingga anak tersebut akan terus berusaha dengan sebaik mungkin dan tidak takut dalam hal untuk mencoba.

"BENTUK BERSYUKUR YANG TERBAIK PADA PENCAPAIAN ADALAH DENGAN MEMBERI APRESIASI"

Perihal apresiasi, seorang Psikolog dari Amerika Serikat, Burrhus Frederic Skinner, memiliki teori pembelajaran yang terkenal. Dalam teorinya yakni mengenai konsep Operant Conditioning, dimana teori ini menyimpulkan bahwa dalam membentuk tingkah laku pada manusia dengan cara memberikan stimulus seperti penguatan. Penguatan yang dimaksud adalah dengan memberikan hadiah atau  pujian (reward) dalam sebuah pembelajaran atau kehidupan sehari-hari. 

Memberi apresiasi termasuk sebuah reward, dimana dengan memberikan apresiasi atau stimulus positif maka akan berpengaruh pada tingkah laku atau respon yang positif juga. Mengapresiasi kepada anak akan menguatkan suatu tingkah laku yang positif. Pada intinya teori ini menggambarkan sebuah hubungan yang dibuat antara perilaku dan konsekuensinya.

Jika anak dalam kehidupannya dibangun oleh apresiasi dalam segala pencapaiannya yang positif akan menumbuhkan dampak yang positif juga. Sebagaimana dengan memberi apresiasi anak ini manfaatnya berkepanjangan, dimana dengan apresiasi positif dapat membentuk tingkah laku pada anak. Begitu banyak manfaat yang didapat oleh anak ketika orang tua mampu mengapresiasi anak antara lain; Pertama, dengan memberi apresiasi anak mampu membangun rasa percaya diri. Ketika anak sudah memiliki basic percaya diri, maka anak akan berani mencoba hal-hal yang baru bagi dirinya dan dia yakin akan kemampuannya dan bisa melakukan hal yang baru. Dengan ini anak akan banyak melakukan eksperimen serta pengalaman yang dapat membangun potensi dalam diri.

Kedua, meningkatkan motivasi dalam segala hal. Memberi apresiasi anak akan menjadi sebuah dorongan semangat tersendiri. Sehingga anak akan melakukan sesuatu hal dengan yang terbaik dan pastinya tidak ada paksaan. 

Ketiga, anak menjadi rentan stress atau depresi. Hal ini disebabkan ketika anak mendapat apresiasi, anak akan merasa senang dan bahagia. Selain itu, anak merasa tidak ada beban dalam menjalani apapun sehingga mengalami stress dan depresi risikonya kecil. 

Keempat, membangun hubungan orang tua dan anak menjadi harmonis dan lebih dekat. Hal ini didasari karena adanya hubungan saling memberikan kesan yang baik dengan menghargai satu sama lainnya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Parenting Selengkapnya
Lihat Parenting Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun