Mohon tunggu...
Agus Sujarwo
Agus Sujarwo Mohon Tunggu... Guru - Founder Imani Foundation

Founder Imani Foundation

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Rumah Perubahan Gol A (Guevara) Gong

10 Juli 2023   22:38 Diperbarui: 10 Juli 2023   23:57 177
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Gol A Gong, mengingatkan saya pada sosok sekaligus simbol pemimpin revolusioner Kuba Ernesto Che Guevara. Keduanya memiliki idealisme yang sama, yakni membangun manusia baru. 

Gol A Gong hendak membangun dunia baru yang literat yang menjadikan sisi literasi sebagai bagian dari setiap anak tangga dalam perjalanan hidup. Sementara Guevara hendak membangun dunia baru yang sosialis, yang menjadikan setiap orang punya hak atas kepemilikan komunal. Gong membangun Indonesia melalui kata. Sementara Guevara mengubah Kuba melalui senjata.

 Manusia baru yang diharapkan terbangun oleh Gol A Gong adalah manusia yang mampu memanfaatkan ranah kata berikut derivasinya; naskah, teks, gambar, foto, video, panggung, juga media baru internet menjadi katalis bagi kehidupan yang lebih baik. 

Meskipun begitu, satu yang harus dipahami oleh setiap orang adalah perubahan yang sudah ada maupun yang kelak kita ciptakan senantiasa diikuti oleh adanya ujian, tantangan, tekanan, dan bahkan dalam banyak hal adalah ancaman. 

Gong pernah bergelut dengan Banten Pos dan Meridian, tabloid berbasis komunitas yang kemudian harus menelan pil pahit bertahan enam bulan karena dinilai terlalu kritis dan kontra pemerintah. 

Gong juga harus rela "kehilangan" tahta demi menyelamatkan institusi literasi agung Dewan Perpustakaan Banten. Sama seperti Guevara yang juga harus bertahan dalam Pertempuran Las Mercedes dan "kehilangan" para gerilyawan dalam Pertempuran Santa Clara.

Gong punya sepeda --- saya benar-benar melihatnya langsung di salah satu sudut ruang kerjanya di Rumah Dunia --- yang digunakannya untuk menelusuri sudut-sudut perawan Kota Serang. 

Guevara juga punya sepeda motor yang digunakannya untuk mendaki Maccu Picchu di Pegunungan Andes. Gong pernah menjadi Duta Baca untuk Indonesia. Guevara juga pernah menjadi Duta Delegasi Kuba untuk Perserikatan Bangsa-bangsa (PBB). Namun, baik Gong maupun Guevara, keduanya juga sama-sama mendirikan rumah-rumah literasi karena keduanya paham benar bahwa pendidikan adalah warisan paling berharga bagi para generasi bangsa.

Gong dan Guevara adalah simbol perlawanan akan ketidakadilan tirani dan ideologi. Dalam konteks literasi, Gong bahkan menyampaikannya dengan kalimat satir yang sangat sederhana, "Percuma nulis buat hobi. Jadilah dokter yang kamu bisa menulis. Jadilah arsitek yang kamu juga bisa menulis. Jadilah apa pun yang kamu mau dan jadikan tulisan sebagai sandaran bagi setiap titian anak tangga dalam perjalanan hidupmu."

Kuba memang punya beret hat-nya Ernesto Che Guevara. Kita pun layak bangga karena Indonesia juga punya bucket hat-nya Heri "Gol A Gong" Hendrayana.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun