Mohon tunggu...
Alle Garut
Alle Garut Mohon Tunggu...

Respect & perpect

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Bangkai Pesawat Kamikaze Jepang di Pulau Biak

23 Februari 2013   15:36 Diperbarui: 24 Juni 2015   17:49 1140
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

Bangkai pesawat tempur yang digunakan pasukan berani mati (Kamikaze) Jepang di temukan di kawasan hutang Ambrobenso, Pulau Biak (Provinsi Papua). Pesawat tersebut digunakan kamikaze untuk melawan sekutu (pimpinan Jendral Mac Arthur) pada perang dunia II di kawasan Pasifik, khususnya maluku dan papua. Saat ditemukan, bangkai pesawat bermesin tunggal itu sudah tidak utuh karena bagian sayap dan baling-balingnya patah. Besar kemungkinan, pesawat tertembak sebelum jatuh. Sebegitu jauh belum jauh di ketahui nama pilot pesawat tempur jempang itu karena tidak di temukan identitasnya, kerangka jenazah pilot itu sebagian besar hancur kecuali bagian tengkorak, kini di angkut kelokasi museum simodo untuk melengkapi koleksi berbagai jenis perlengkapan tempur perang dunia II, baik dari jepang maupun sekutu
Kerangka pilot pesawat tempur jepang ditemukan sekitar lima belas meter dari jatuhnya pesawat, Namun, tidak ditemukan senjata dan amunisi, pada pertengahan 2000 ditemukan dua buah pesawat tempur amerika serikat jenis P-47 Thunderbird yang digunakan sekutu untuk perang dunia II yg berkecamuk di kawasan pasifik pada tahun 1943-1945. Pesawat itu ditemukan di sekitar makmarkebon dan desa Mos, Kabupaten Biak Numpor, Papua. Kondisi pesawat masih utuh, bahkan salah satu pilot letnan Gustaf berhasil menyelamatkan diri dengan perasut sebelum pesawatnya jatuh

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun