Mohon tunggu...
Allegra Dedikasi
Allegra Dedikasi Mohon Tunggu... Lainnya - SMA N 1 Sungai Penuh

Menulis

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Mengenang Tragedi Bom Bali 1

27 November 2023   22:08 Diperbarui: 27 November 2023   22:52 174
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Oleh: 

A. Siva Lutfia Ahmadi, Athalia Renata, Naila Ilka Zanira, Thomas Rayhan Ferdiansyah

(Siswa/i SMA Negeri 1 Sungai Penuh)

Kasus terorisme bom Bali 1 yang terjadi pada tahun 2002 adalah Kejadian yang tercatat sebagai salah  satu  kasus terorisme terbesar di Indonesia bahkan juga di dunia banyak nyawa-nyawa orang yang tidak berdosa turut menjadi korban akibat fanatisme berlebihan terhadap suatu kepercayaan  kelompok teroris yang bertanggung jawab dan tragedi ini diketahui masih berhubungan dengan kelompok alkaeda yang menjadi pelaku pengeboman 911 di Amerika 1 tahun sebelumnya.

Pada  tanggal 12 Oktober tahun 2002  lalu Pulau Bali diguncang oleh ledakan bom yang terjadi di tiga lokasi yang berbeda yang pertama di diskotik PPI terus diskotik Sari Club dan juga yang  ketiga kantor konsulat Amerika di daerah Renon dan ketiga Bom  ini diketahui meledak di waktu yang hampir bersamaan dan  juga teror Bom ini sengaja dilakukan pada malam minggu di mana lokasi-lokasi tersebut sedang ramai-ramenya untuk dikunjungi turis asing yang ingin menghabiskan waktu di akhir pekan dan akibat Kejadian ini diketahui sebanyak 22 orang meninggal dunia sedangkan 29 lainnya mengalami luka-luka dan mayoritas korban meninggal ini adalah turis asing yaitu sekitar 88 orang warga negara Australia, 38 warga negara Indonesia, 26 orang warga Inggris, 7 orang warga Amerika dan sisanya adalah warga negara asing dari campuran 20 negara yang berbeda.

Pada saat itu semua pihak internasional menuntut Indonesia untuk segera mengungkap pelaku sebelum teror mengerikan berikutnya terjadi. Akan tetapi untuk mengungkap pelaku dari teror bom Bali 1 bukanlah suatu hal yang mudah pada waktu itu. Karena para pelaku ini merencanakan aksinya dengan sangat rapi dan detail. Selain itu para pelaku ini juga diketahui bukan orang sembarangan mereka memiliki latar belakang militer. Para pelaku teror bom Bali 1 ini merupakan kelompok ekstrimis Jemaah Islamiyah atau Ji yang masih terkait dengan aliran al-qaidawa yang pemimpinnya kita ketahui sebagai Osama bin Laden. para kelompok ini punya tujuan menjadikan Indonesia dan juga Asia Tenggara sebagai pusat Negara Islam Jadi semua rakyat ini beragama Islam sampai hukum yang dipakai juga pakai syariat Islam bukan undang-undang 45 ataupun Pancasila.

Kelompok ini itu diketahui Benci sekali sama pemerintah atau NKRI dan sebagai informasi, mereka ini sudah berupaya melakukan serangkaian teror sebelum bom Bali 1 terjadi, mereka juga telah melakukan pengeboman gereja pada saat malam natal di beberapa kota Indonesia. Dan juga kejadian itu telah menewaskan 18 orang pada tahun 2000 serta pengeboman di Manila, Filipina yang menewaskan 22 orang. Meskipun sudah dua kali beraksi, mereka belum juga merasa puas karena korban yang berjatuhan belum begitu banyak menurut versi mereka, oleh karena itulah mereka berencana melakukan teror lagi dalam waktu dekat. Diketahui bahwa sebelumnya kelompok ini telah  mengadakan rapat pada Agustus tahun 2002 di rumah salah satu anggotanya yang bernama dulmatin di Solo.

Dalam pertemuan ini salah seorang petinggi kelompok yang bernama Muklas atau yang lebih dikenal sebagai Ali Ghufron mengajak kawan-kawannya untuk melakukan teror bom. Ia mempunyai uang sebanyak 30.000 USD yang didapatkan dari Osama bin Laden yang memberikan perintah kepada mereka untuk melakukan aksi jihad di Indonesia.

Ali Ghufron mengajak teman-temannya pada saat melaksanakan rapat untuk melakukan aksi jihad yang berupa terror bom dengan skala yang lebih besar dari terror-teror sebelumnya. Mendengar hal itu anggota-anggota lain yang ada di rapat tersebut pun langsung setuju, karena Ali Ghufron atau Muklas telah dianggap sebagai seorang senior dan ia sangat dihormati oleh mereka. Dan sebagai informasi tambahan Muklas ini lahir dan besar di sebuah desa di Lamongan Jawa Timur. Sejak kecil dia menempuh pendidikan di pondok pesantren milik Abu Bakar Ba'asyir yang diketahui masih berkaitan dengan jaringan teroris internasional dan di tempat itulah awal terbentuknya bibit-bibit terorisme pada diri Muklas hingga dia dewasa.

Setelah dia dewasa, bukannya mencari pekerjaan atau melanjutkan pendidikannya, ia justru memutuskan pergi ke Afghanistan untuk mengikuti latihan militer dan dia juga bergabung dengan tentara pemberontak yang ada di Afghanistan. Saat ia berada di Akademi Militer, ia diajarkan ilmu pembuatan bom mulai dari bom dengan daya ledak kecil seperti petasan hingga bom dengan daya ledak kuat seperti nuklir dan selama di Afganistan Muklas pernah bertemu langsung dengan Osama bin Laden di tempat persembunyiannya.

Pertemuan antara Muklas dan Osama bin Laden ini yang kemudian menyulut emosi Muklas yang membuat dirinya untuk segera beraksi melakukan teror bom di Indonesia. Setelah selesai melakukan akmil di Afghanistan, ia lalu pergi ke Malaysia dan melaksanakan pernikahan di sana. Tapi tak lama setelah itu ia pun kembali ke Lamongan bersama istrinya karena ia sudah menjadi buronan polisi di Malaysia.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun