[caption caption="Sebanyak 782 titik api terpantau melalui website sipongi, jumlah titik tersebut, sebanyak 352 titik api terpantau melalui Satelite NOAA 18 (ASMC) dan 430 titik api terpantau melalui satelite Terra /Aqua (NASA), data diambil pada tanggal 11/9/2013, jam 00:59 WIB ~ perhatikan dengan seksama data yang ditampilkan pada website masih data tanggal 10/9/2015 | sipongi.menlhk.go.id"][/caption]
Bukit Sebunga, yang terletak di Desa Belaban, Kecamatan Menukung, Kalimantan Barat, yang merupakan bagian dari Pegunungan Muller-Schwaner tertutup kabut asap yang cukup tebal, beberapa penduduk rekan kerja mengeluhkan rasa tidak nyaman saat bernafas. Â Dari pantauan dilapangan, jarak pandang pada pagi hari semakin pendek, sementara pada siang hari jarak pandang masih cukup jauh.
[caption caption="Kabut asap yang menyelimuti sebagian pegunungan Muller-Schwaner, yang terletak di Desa Melaban. Foto diambil pada tanggal 9/9/2015, Jam 11:02 WIB | dok. pribadi"]

Pada siang hari, hawa terasa mulai dingin karena sinar matahari yang berhasil menembus kabut asap hanya berwarna kekuningan agak pucat.
Para ahli K3 yang berada di lokasi kerja sudah memberikan masker untuk digunakan. Â Belum ada tindakan apapun yang dilakukan oleh pemerintah daerah, bahkan termasuk pembagian masker. Â Sementara pada hari Jum'at (11/9/2015), tim dari Taman Nasional Bukit Baka/Bukit Raya akan datang ke lokasi pemantauan. Masih belum diketahui apakah kedatangan tim tersebut terkait tebalnya asap atau adanya laporan kebakaran hutan dan lahan di Taman Nasional Bukit Baqa/bukit Raya.
Karena ketiadaan alat pengukur, tidak diketahui dengan pasti ketingian polusi yang terjadi, namun bau asap tercium sangat terasa pada pagi dan malam hari. Tebalnya asap ini diperparah karena tidak ada hujan sejak satu setengah bulan yang lalu. Serta angin yang bertiup sangat perlahan. Â Dan kemungkinan semakin meningkatnya polusi masih akan terjadi.
[caption caption="Kabut Asap Terpantau di Bukit Sebunga, yang merupakan bagian dari Gugusan Pegunungan Muller-Schwaner | dok. pribadi"]

Perkiraan ini didasarkan pada pantauan dari satelit NOAA 18 (ASMC) sebanyak 352 titik api dan 430 titik api terpantau melalui satelite Terra/Aqua (NASA), jadi total titik api yang terpantau dari kedua satelite tersebut sebanyak 782 titik api, yang menyebar di Pulau Sumatera, Pulau Kalimantan, Jawa Timur, Pulau Sumba dan Pulau Irian Jaya.Â
Melihat pergerakan angin, yang bergerak dilaut Jawa terlihat angin bergerak dari timur menuju barat, mendekati Singapura dan Kepulaun Riau, angin terus bergerak kearah laut Cina Selatan dan sebagain berbalik kembali ke arah Timur.  Jika angin tersebut membawa asap, maka terlihat asap memapar  ke arah Singapura, Sabah dan Serawak dan berkumpul pada gugusan Pegunungan Muller-Schwaner.
[caption caption="Dari data yang di Website Sipongi, terlihat angin bergerak dari Timur ke Barat,setelah mendekati Kepulauan Riau, Angin bergerak ke Laut China Selatan dan berbalik lagi ke arah Timur | sipongi.menlhk.go.id"]

Suhu udara pada malam ini (11/9/2015, 01:57 WIB) sekitar 25 derajat celsius. Terasa cukup dingin untuk tubuh seusia saya. Â Tiupan angin cukup membuat saya merasa tidak nyaman, padahal wilayah gugusan tersebut adalah wilayah kerja sehari-hari.