Mohon tunggu...
Salehoo
Salehoo Mohon Tunggu... Petani - Petani

GAK BAHAYA TA?!

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Pentingnya Keluarga terhadap Perkembangan Anak

11 Maret 2024   00:18 Diperbarui: 11 Maret 2024   00:37 59
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
https://www.dakta.com/upload/keluarga-islam.png

Keluarga merupakan lingkungan pertama untuk saling berinteraksi antar individu serta pula dalam mengenal perilaku yang dilakukan oleh orang lain. Keluarga juga merupakan pondasi awal dalam mengenal akan kebudayaan masyarakat sekitar yang dimana setiap anggota keluarga belajar saling mengenali akan sebuah individu atau orang lain selain dirinya sendiri. Maka dari itu keluarga memiliki peranan yang sangat penting dalam pembentukan karakter (sikap dan sifat), hubungan, serta kreativitas bagi setiap anggota keluarga, terutama kepada anak. Menurut George Murdock dalam bukunya Social Structure, keluarga memiliki arti sebagai kelompok sosial yang memilki ciri-ciri tinggal bersama, terdapat kerja sama ekonomi, dan terjadi proses reproduksi.

Pengertian keluarga dapat digolongkan menjadi dua, yakni keluarga secara biologis, dan keluarga secara psikologis. Keluarga secara biologis dapat diartikan sebagai hubungan ikatan/ hubungan keluarga antara ayah, ibu, dan anak yang berlangsung secara terus menerus karena terdapat hubungan darah yang tidaklah mungkin dihapus. Sedangkan pengertian secara psikologis, keluarga merupakan sekumpulan orang yang hidup bersama dalam tempat tinggal dan masing-masing anggota merasakan akan adanya hubungan bathin sehingga terjadi saling mempengaruhi, memperhatikan, membutuhkan, dan menyerahkan diri.

Keluarga merupakan lembaga sosial yang memiliki banyak fungsi terutama dalam proses belajar anak, dimana mereka belajar akan keagamaan, nilai adat istiadat yang berlaku, tata krama (kesopanan), dan sebagainya. Proses ini tak lain dan tak bukan merupakan proses pengasuhan dari orang tua terhadap anak, yaitu perilaku yang diterapkan kepada sang anak baik langsung maupun tidak langsung. Pengasuhan ini bisa bersifat dukungan maupun hambatan, dukungan bisa diartikan sebagai suatu hal yang menunjukan persetujuan akan hal yang dilakukan oleh anak, seperti halnya sang anak mendapatkan prestasi atau pula sang anak melakukan atau menunjukkan kegiatan yang positif sehingga orang tua memberikan dukungan. Sedangkan hambatan bisa diartikan sebagai larangan atau pencegahan dari orang tua, seperti halnya jika si anak melakukan tindakan atau menunjukkan hal-hal yang mengarah ke perbuatan negatif/ tercela, maka orang tua melarang/ mencegahnya. Didalam proses interaksi antara orang tua dan anak, terdapat ekspresi yang mengalir didalamnya baik berupa sikap, nilai, dan minat orang tua terhadap anaknya. Hal tersebut dinamakan gaya pengasuhan orang tua terhadap anak. Ada orang tua yang mendidik anaknya dengan ketegasan, ada pula orang tua yang mendidik anaknya dengan kelembutan.

Keluarga merupakan lingkungan pertama yang dikenal oleh anak sebagai pondasi proses tumbuh kembang kepribadian sang anak kedepannya, maka dari itu baik buruknya keluarga memiliki pengaruh yang besar terhadap keadaan anak itu sendiri. Menurut Brodey dalam Anderson & Carter (1984) keluarga memiliki peran dan fungsi yang penting dalam pembentukan tingkah laku anak, dikarenakan tingkah laku anak sangatlah dipengaruhi oleh tingkah laku orang tuanya, seperti halnya kata pepatah, "Buah jatuh tidak jauh dari pohonnya". Anak yang mendapat kehidupan keluarga yang suram tidak dapat mendapatkan ketenangan dan kecerahan dalam pikirannya dan juga kepercayaan terhadap orang lain. Mereka akan kehilangan kepercayaan terhadap siapa saja, bahkan terhadap dirinya sendiri. Hal yang sama dikemukakan oleh Gerungan (1996), keluarga merupakan lingkungan pertama bagi perkembangan anak. Dapat dikatakan keluarga merupakan lingkungan yang penting bagi anak sehingga orang tua memiliki tanggung jawab yang besar untuk menciptakan kondisi yang sehat bagi tumbuh kembang anak kedepannya.

REFERENSI:

  • Dr. Hj. Ulfiah, M.Si., PSIKOLOGI KELUARGA- Pemahaman Hakikat Keluarga & Penanganan Problematika Rumah Tangga, halaman 1-5.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun