Ketika mendengar kata India, imajinasi kita segera melayang pada tarian Bollywood yang meriah, aroma rempah yang menggoda, kuil-kuil kuno yang megah, hingga hiruk pikuk jalanan Delhi yang tak pernah tidur.Â
Namun, India lebih dari sekadar gambaran klise itu. Ia adalah negeri yang menyimpan cerita panjang tentang peradaban, spiritualitas, serta modernitas yang terus bergerak tanpa meninggalkan akar.
India sering digambarkan sebagai negeri penuh warnadari tarian Bollywood, Taj Mahal yang megah, hingga festival Holi yang meriah.Â
Namun, di balik pesona itu, ada cerita menarik yang bisa ditemukan lewat angka-angka. Data tentang populasi, ekonomi, hingga budaya India bukan hanya sekadar statistik, melainkan cermin kehidupan masyarakat sehari-hari.
India resmi menjadi negara dengan jumlah penduduk terbanyak di dunia, yakni lebih dari 1,4 miliar jiwa. Angka ini bukan sekadar data, melainkan gambaran keragaman luar biasa.Â
Dari kota megapolitan seperti Delhi hingga desa tradisional di Kerala, India menghadirkan kontras antara modernitas dan tradisi.Â
Populasi besar ini menjadi tantangan sekaligus peluang terutama dalam hal pendidikan, lapangan kerja, dan pasar konsumen.
India adalah rumah bagi lebih dari 1.600 bahasa daerah dengan 22 bahasa resmi. Dari Hindi di Bollywood hingga Tamil di Chennai, bahasa menjadi perekat sekaligus identitas kultural.Â
Angka ini bercerita tentang bagaimana masyarakat India merayakan pluralitas dengan tetap menjaga harmoni.
Dengan PDB lebih dari USD 4 triliun (2024), India kini masuk jajaran ekonomi terbesar dunia. Bengaluru dikenal sebagai "Silicon Valley of India", melahirkan banyak perusahaan teknologi dan start-up.Â
Namun di sisi lain, jutaan petani masih bergantung pada panen musiman. Angka pertumbuhan ini menunjukkan paradoks: modernitas dan tradisi berjalan berdampingan, menciptakan dinamika unik dalam kehidupan ekonomi.