Pemahaman Hasad (Dengki) dalam Islam
Hasad, atau yang lebih dikenal dengan dengki, adalah salah satu penyakit hati yang paling berbahaya. Dalam Islam, hasad merupakan sifat tercela yang dapat merusak hubungan antar sesama manusia dan menjauhkan seseorang dari rahmat Allah SWT. Hasad adalah perasaan tidak suka melihat nikmat atau kebaikan yang didapatkan oleh orang lain, dan bahkan berharap nikmat tersebut hilang dari mereka.
Hasad dalam Hadis dan Al-Qur'an
Sifat hasad telah dijelaskan secara tegas dalam hadis Nabi Muhammad SAW. Salah satu hadis yang populer mengenai hasad adalah sebagai berikut:
إِيَّاكُمْ وَالْحَسَدَ، فَإِنَّ الْحَسَدَ يَأْكُلُ الْحَسَنَاتِ كَمَا تَأْكُلُ النَّارُ الْحَطَبَ
Artinya:
"Jauhilah sifat hasad, karena sesungguhnya hasad itu memakan kebaikan sebagaimana api memakan kayu bakar." (HR. Abu Dawud)
Hadis ini memberikan perumpamaan yang sangat kuat. Sama seperti api yang dengan cepat melahap kayu hingga menjadi abu, hasad juga akan "melahap" amal kebaikan seseorang. Seseorang yang memiliki sifat hasad, meskipun rajin beribadah, amal baiknya bisa habis karena penyakit hati ini.
Selain itu, Al-Qur'an juga telah memberikan peringatan keras mengenai bahaya hasad. Dalam surah Al-Falaq, Allah SWT memerintahkan kita untuk berlindung dari kejahatan orang yang dengki.
وَمِن شَرِّ حَاسِدٍ إِذَا حَسَدَ
Artinya:
"Dan dari kejahatan orang yang dengki apabila dia dengki." (QS. Al-Falaq: 5)
Ayat ini menunjukkan bahwa hasad bukan hanya merusak diri sendiri, tetapi juga dapat menimbulkan kejahatan atau kerugian bagi orang lain. Hasad dapat mendorong seseorang untuk melakukan hal-hal yang tidak baik, seperti fitnah, mencela, atau bahkan mencelakai orang lain demi melihat mereka jatuh.
Perbedaan Hasad dan Ghibtah
Penting untuk membedakan antara hasad dan ghibtah. Ghibtah adalah perasaan ingin mendapatkan nikmat yang sama seperti yang dimiliki orang lain tanpa berharap nikmat tersebut hilang dari mereka. Ghibtah adalah sifat yang terpuji, bahkan dianjurkan dalam Islam.
Rasulullah SAW bersabda:
"Tidak boleh iri kecuali dalam dua hal: (terhadap) seseorang yang diberi Allah harta lalu dia belanjakan di jalan yang benar, dan seseorang yang diberi Allah hikmah (ilmu) lalu dia mengamalkan dan mengajarkannya kepada orang lain." (HR. Bukhari dan Muslim)
Ghibtah mendorong seseorang untuk berbuat lebih baik, meneladani kebaikan orang lain, dan berlomba-lomba dalam kebaikan. Sifat ini memotivasi kita untuk bekerja keras dan meningkatkan diri agar bisa mencapai level yang sama atau bahkan lebih baik dari orang yang kita kagumi.
Cara Menghilangkan Sifat Hasad
Menghilangkan hasad memerlukan usaha yang sungguh-sungguh. Berikut adalah beberapa langkah yang dapat dilakukan:
Meningkatkan Keimanan kepada Takdir Allah. Sadari bahwa segala nikmat yang diberikan kepada setiap orang adalah ketetapan dari Allah SWT. Jika kita yakin bahwa rezeki dan takdir sudah diatur, maka tidak ada alasan untuk merasa dengki.
Berdoa dan Memohon Perlindungan. Senantiasa memohon kepada Allah SWT agar dijauhkan dari sifat hasad, baik yang datang dari diri sendiri maupun orang lain.
Memperbanyak Rasa Syukur. Fokus pada nikmat yang sudah kita miliki, bukan pada apa yang dimiliki orang lain. Bersyukur akan menumbuhkan ketenangan hati dan menjauhkan perasaan iri.
Membiasakan Diri Mendoakan Kebaikan untuk Orang Lain. Jika muncul perasaan dengki, coba lawan dengan mendoakan kebaikan bagi orang yang kita dengki. Ini akan membantu melunakkan hati dan mengganti perasaan negatif dengan niat yang baik.
Meningkatkan Sifat Qana'ah (Merasa Cukup). Belajarlah untuk merasa cukup dengan apa yang kita miliki. Sifat qana'ah akan membuat hati menjadi lebih tenang dan terhindar dari ambisi yang tidak sehat.
Dengan memahami dan berupaya menjauhkan diri dari sifat hasad, kita dapat menjaga kebersihan hati, mempererat ukhuwah (persaudaraan), dan mendapatkan ketenangan dalam hidup.
semoga kita selalu dalam lindungan Allah swt.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI