Penanganan hipertensi pada remaja perlu dilakukan dengan pendekatan multidisiplin:
1. Â Â Edukasi tentang Gaya Hidup Sehat: Mendorong remaja untuk mengadopsi pola makan sehat dan rutin berolahraga.
2. Â Â Monitoring Rutin: Pemeriksaan tekanan darah secara rutin untuk deteksi dini.
3. Â Â Intervensi Medis: Dalam kasus yang lebih serius, dokter dapat meresepkan obat antihipertensi.
4. Â Â Dukungan Kesehatan Mental: Menyediakan dukungan psikologis untuk mengatasi stres.
   Hipertensi pada remaja ini merupakan masalah kesehatan yang semakin meningkat dan memerlukan perhatian serius. Dengan memahami faktor penyebab dan menerapkan strategi penanganan yang tepat, kita dapat mengurangi risiko komplikasi di masa depan. Edukasi dan intervensi yang tepat sangat penting untuk meningkatkan kesehatan remaja.
Referensi
1. Â Â Liu, Y., Wang, Z., & Zhang, J. (2022). Prevalence and risk factors of hypertension among adolescents: a population-based study. Journal of Adolescent Health, 70(3), 501-509.
2. Â Â Nguyen, T. H., Tran, T. D., & Le, H. T. (2021). Obesity and hypertension in adolescents: A systematic review. Pediatric Obesity, 16(1), e12708.
3. Â Â Smith, J., Chen, L., & Goldstein, A. (2023). The impact of stress on blood pressure in adolescents: A systematic review. Journal of Pediatric Psychology, 48(2), 123-134.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI