Mohon tunggu...
Ali Sodikin
Ali Sodikin Mohon Tunggu... Guru - Guru di SD Negeri 2 Tegowanu Wetan Kecamatan Tegowanu Kabupaten Grobogan

Saya sebagai guru, menyukai hal-hal baru yang menjadikan pengetahuan dan pengalaman yang bermakna.

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Kurikulum Medeka: Menuju Pendidikan yang Lebih Merdeka

4 Mei 2024   08:44 Diperbarui: 4 Mei 2024   09:06 49
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
 suhttps://www.serambiupdate.com/2022/07/perubahan-kurikulum-ubah-pembelajarankah.htmlmber gambar

Kurikulum Merdeka: Menuju Pendidikan yang Lebih Merdeka

Ali Sodikin, Universitas Muria Kudus 2024

Sebagai mahasiswa magister pendidikan dasar di Universitas Muria Kudus (UMK), saya ingin mengangkat isu yang tengah hangat dibicarakan di ranah pendidikan Indonesia: perubahan dari Kurikulum 2013 ke Kurikulum Merdeka. Kurikulum Merdeka merupakan tonggak baru dalam pendidikan Indonesia yang bertujuan untuk memberikan kebebasan lebih kepada sekolah, guru, dan siswa dalam merancang dan melaksanakan proses pembelajaran. Namun, di balik cita-cita mulia tersebut, terdapat sejumlah kendala yang perlu kita bahas bersama.

Pengembangan Kurikulum Merdeka

Kurikulum Merdeka menjanjikan pendekatan yang lebih fleksibel dan memberdayakan dalam proses pembelajaran. Hal ini tercermin dalam pemberian otonomi lebih kepada sekolah untuk merancang kurikulum sesuai dengan kebutuhan lokal, potensi siswa, dan perkembangan zaman. Dengan demikian, diharapkan setiap lembaga pendidikan dapat menciptakan lingkungan belajar yang relevan dan inspiratif bagi siswa.

Selain itu, Kurikulum Merdeka juga menekankan pentingnya pengembangan karakter dan keterampilan abad ke-21, seperti kreativitas, kolaborasi, dan kritis berpikir, yang dianggap sebagai bekal yang tak kalah penting dari pengetahuan akademis. Dengan begitu, diharapkan lulusan pendidikan dapat lebih siap menghadapi tantangan dunia nyata.

Kendala dalam Implementasi Kurikulum Baru

Namun, seperti halnya dengan perubahan kurikulum sebelumnya, implementasi Kurikulum Merdeka tidaklah tanpa hambatan. Para guru dan kepala sekolah dihadapkan pada tantangan besar dalam menyusun kurikulum yang sesuai dengan karakteristik sekolah dan kebutuhan siswa. Belum lagi, keterbatasan sumber daya dan pelatihan yang memadai membuat proses adaptasi menjadi lebih rumit.

Selain itu, masyarakat juga perlu diajak untuk memahami dan mendukung perubahan ini. Banyak yang masih skeptis terhadap keberhasilan Kurikulum Merdeka, dan perlu dilakukan upaya komunikasi dan sosialisasi yang lebih intensif untuk meredam kekhawatiran dan meningkatkan partisipasi masyarakat dalam penyelenggaraan pendidikan.

Tantangan ke Depan

Tantangan terbesar Kurikulum Merdeka adalah menjaga konsistensi dan kesinambungan dalam implementasinya. Diperlukan komitmen yang kuat dari semua pihak terkait, baik pemerintah, lembaga pendidikan, maupun masyarakat, untuk terus mendukung dan memperbaiki kurikulum ini sesuai dengan perkembangan zaman dan kebutuhan pendidikan yang semakin kompleks.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun