Mohon tunggu...
Alisa Oktaviany
Alisa Oktaviany Mohon Tunggu... Mahasiswa

Hobi saya membaca dan saat ini saya merupakan mahasiswa semester 6 di Universitas Mataram

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Menanam Tanaman Obat, Menanam Karakter Peduli Lingkungan di SDN 6 Ampenan

14 Juli 2025   14:30 Diperbarui: 14 Juli 2025   14:30 85
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Proses penanaman tanaman-tanaman herbal oleh siswa/i dan mahasiswa Asistensi Mengajar di SDN 6 Ampenan (Sumber: Dokumen Pribadi)

Proses penanaman tanaman-tanaman herbal oleh siswa/i dan mahasiswa Asistensi Mengajar di SDN 6 Ampenan (Sumber: Dokumen Pribadi)
Proses penanaman tanaman-tanaman herbal oleh siswa/i dan mahasiswa Asistensi Mengajar di SDN 6 Ampenan (Sumber: Dokumen Pribadi)

SDN 6 Ampenan, yang terletak di Kota Mataram, terus menunjukkan komitmennya dalam membentuk karakter cinta lingkungan bagi siswa. Salah satu upaya nyata yang dilakukan adalah melalui pengembangan program Apotek Hidup, yakni penanaman dan perawatan Tanaman Obat Keluarga (TOGA) di lingkungan sekolah. Program ini terlaksana berkat kolaborasi antara guru, mahasiswa program Asistensi Mengajar, serta siswa kelas IV hingga VI.

Kegiatan yang berlangsung sejak awal Mei hingga Juni 2025 ini menjadi wadah bagi siswa untuk belajar secara langsung mengenai jenis-jenis tanaman obat seperti jahe merah, kunyit, kencur, serai, daun sirih, lidah buaya, hingga lengkuas. Melalui metode pembelajaran berbasis proyek, siswa dilatih tidak hanya untuk mengenali manfaat tanaman, tetapi juga menumbuhkan rasa peduli terhadap lingkungan sekitar mereka.

Proses pelaksanaan program dibagi dalam beberapa tahap, mulai dari observasi lapangan, penentuan lokasi tanam, hingga penjadwalan perawatan oleh siswa secara bergiliran. Setiap kelompok siswa diberi tanggung jawab merawat satu jenis tanaman. Kegiatan ini memperkuat keterampilan observasi, sekaligus membiasakan siswa meneliti secara sederhana.

Tak hanya menanam dan merawat, siswa juga diajak membuat papan informasi berisi nama lokal, nama latin serta manfaat masing-masing tanaman yang ditanam. Papan-papan informasi tersebut dipasang di area kebun, menjadi sudut, edukasi yang menarik bagi seluruh warga sekolah. Selain memperindah pekarangan, hal ini juga memperkaya literasi siswa tentang dunia tanaman obat.

Perubahan sikap siswa mulai tampak setelah mengikuti program ini. Mereka lebih peduli terhadap kebersihan lingkungan, berinisiatif menyiram tanaman tanpa diperintah, hingga membawa tanaman hias dari rumah untuk mempercantik sekolah. Guru pun melihat adanya peningkatan tanggung jawab dan sikap gotong royong antar siswa selama kegiatan berlangsung.

Menurut Anggun Julia Andriami, salah satu mahasiswa pelaksana program, kegiatan ini juga memperkuat pencapaian dimensi Profil Pelajar Pancasila. “Kami melihat siswa menjadi lebih mandiri, kritis dalam mengamati pertumbuhan tanaman, serta saling membantu saat merawat kebun bersama. Ini menjadi modal karakter yang penting bagi mereka,” ujarnya.

Program Apotek Hidup ini menjadi contoh praktik baik dalam pembelajaran kontekstual yang mengintegrasikan pendidikan karakter dan literasi lingkungan. Pihak sekolah berharap kegiatan ini tidak berhenti sebagai proyek sesaat, tetapi menjadi budaya sekolah yang terus dilestarikan dengan melibatkan seluruh warga sekolah dan orang tua siswa.

Dengan adanya kegiatan ini, SDN 6 Ampenan membuktikan bahwa sekolah bisa menjadi agen perubahan dalam membentuk karakter peduli lingkungan. Langkah sederhana seperti merawat kebun TOGA ternyata mampu melahirkan kesadaran ekologis sekaligus membekali siswa dengan keterampilan hidup yang berguna di masa depan.

Dosen Pembimbing Lapangan memantau progres kegiatan Apotek Hidup di SDN 6 Ampenan bersama mahasiswa (Sumber: Dokumen Pribadi)
Dosen Pembimbing Lapangan memantau progres kegiatan Apotek Hidup di SDN 6 Ampenan bersama mahasiswa (Sumber: Dokumen Pribadi)

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun