Mohon tunggu...
Alip Yog Kunandar
Alip Yog Kunandar Mohon Tunggu... Penulis - Bukan Pemikir, Meski Banyak yang Dipikirin

Dosen Ilmu Komunikasi UIN Jogja, yang lebih senang diskusi di warung kopi. Menulis karena hobi, syukur-syukur jadi profesi buat nambah-nambah gizi. Buku: Memahami Propaganda; Metode, Praktik, dan Analisis (Kanisius, 2017) Soon: Hoax dan Dimensi-Dimensi Kebohongan dalam Komunikasi.

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Hari Ini (1): Guernica Picasso, Kembali ke Spanyol

10 September 2016   16:24 Diperbarui: 10 September 2016   16:44 146
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Guernica karya Pablo Picasso. Sumber: www.museoreinasofia.es

Konon, hari Senin itu, 26 April 1937 adalah hari pasar di Kota Guernica, salah satu kota penting di wilayah Basque, Spanyol. Sejak siang, orang-orang sudah diributkan dengan banyaknya pesawat tempur yang melintas di wilayah udara mereka. Pesawat-pesawat itu berjenis Junkers Ju 52s yang merupakan pesawat tempur milik Condor Legion-nya Nazi Jerman. Perang memang tengah berkecamuk saat itu, tapi tidak di Guernica, paling dekat adalah di Bilbao, 30 km dari Guernica. Pesawat-pesawat itu terbang dari Teluk Biscay di utara menuju muara Urdaibai di selatan.

Kecemasan warga Guernica terbukti tak lama kemudian. Sekitar pukul setengah lima sore, sebuah pesawat tempur ringan jenis Dornier Do 17 milik Jerman melintas, lalu tiba-tiba menjatuhkan 12 bom berbobot masing-masing 50 kg. Beberapa bagian kota langsung hancur. Belum lagi kepanikan hilang, datang lagi tiga pesawat Savoia-Marchetti SM.79s milik Italia yang menghujani kota kecil berpenduduk 7.000 orang itu dengan 36 bom sejenis. 

Kota kecil itu makin berantakan, salah satu yang ikut hancur adalah gereja San Juan dan markas partai kiri Izquierda Republicana. Layaknya seekor tikus yang terperangkap, serangan ke Guernica tidak hanya dari lima atau sepuluh lemparan batu. Berturut-turut kemudian datang pesawat Heinkel He 111 (Jerman), Messerschmitt Bf 109Bs (Jerman) dalam beberapa gelombang dan formasi yang menghujani kota. Tikus kecil itu ibarat dilempara ratusan batu, seolah satu batu tak cukup untuk membunuhnya.

Kota kecil nan indah itu hancur lebur. Catatan pemerintah lokal menyebut jumlah korban sebanyak 1.654 orang (dari 7.000an jumlah penduduk yang tercatat). Namun pemerintah Spanyol (saat itu) menyebut hanya 126 dan direvisi menjadi –hanya—153 orang. Catatan Inggris 400 orang, dan catatan Rusia 800 orang. Manapun versi yang benar, faktanya, Guernica hancur lebur.

Lalu apa salah dari penduduk kota ini? Sulit disebutkan dengan pasti. Yang jelas, Spanyol saat itu dikuasai oleh Jenderal Fransisco Franco yang berasal dari sayap Nasionalis. Jenderal Franco sangat menginginkan Spanyol diperintah secara totalitarian seperti layaknya dua tetangganya, Italia dan Jerman.

Guernica sendiri, layaknya wilayah Basque umumnya adalah markas orang-orang Republik. Dalam perang saudara di Spanyol saat itu, Guernica adalah tempat pelarian pasukan kecil Republik yang kalah dalam pertempuran di utara. Satu lagi, di Guernica berdiri satu pabrik produsen senjata Astra-Unceta y Cia yang sebetulnya sudah menjadi pemasok senjata bagi Spanyol (sebelum perang saudara, sejak tahun 1912), akan tetapi kemudian dikuasai oleh kaum Republik.

Lepas dari segala keruwetan perang saat itu, pengeboman Guernica memang menjadi keprihatinan banyak pihak. Banyak seniman yang kemudian mengambilnya menjadi inspirasi dalam karyanya. Antara lain seniman Jerman Heinz Kiwitz yang menuangkannya dalam sebuah karya ukiran kayu (Kiwitz sendiri kemudian tewas dalam perang saat tergabung dalam Brigade Internasional.

Sebuah patung lain dibuat oleh seniman Perancis Rene Iche, komposisi musik karya Rene-Louis Baron (Perancis), puisi karya Paul Eluard (Perancis) yang berjudul Victory of Guernica, puisi Uys Krige (penyair kulit putih dari Afrika Selatan yang pernah tinggal di Spanyol dan Prancis) yang berjudul Night of the Facist Bombers, dan sebuah film berjudul Guernica yang disutradarai Alain Resnais (Prancis). Tak heran jika banyak orang Perancis yang bersimpati, karena Basque berbatasan langsung dengan negara itu, dan konon bahasa Basque sendiri banyak dipengaruhi bahasa Perancis.

Akan tetapi, dari sekian banyak karya itu, karya tentang Guernica yang paling terkenal adalah sebuah lukisan berukuran besar (349x776 cm) karya seniman besar Spanyol, Pablo Picasso yang diberi judul Guernica.Lukisan di atas kanvas dengan warna grayscale (paduan hitam-putih) dengan gaya kubisme (gaya yang kabarnya dipelopori oleh Picasso dan Georges Braques itu) menggambarkan objek-objek yang sulit dijelaskan, kepala kuda, banteng, potongan kaki dan tangan, kepala manusia, lampu, dan sebagainya.

Secara visual, sulit menghubungkan lukisan itu dengan peristiwa pengeboman Guernica, kecuali judul lukisan itu sendiri. Banyak interpretasi tentang isi lukisan itu. Tapi Picasso sendiri tak pernah menjelaskannya, “Banteng adalah banteng dan kuda adalah kuda ... Jika Anda memberi makna untuk hal-hal tertentu dalam lukisan saya itu mungkin sangat benar, tapi bukan ide saya untuk memberikan makna ini. Apapun kesimpulan Anda, saya mungkin juga berpikir begitu, tapi secara naluriah, secara tidak sadar. Saya membuat lukisan untuk lukisan. Saya melukis objek untuk objek itu sendiri...” paparnya.

Apapun itu, kehadiran Guernica-nya Picasso memang sulit dipisahkan dari peristiwa pengeboman Guernica, apalagi lukisan itu dibuat di tahun yang sama. Picasso sendiri saat peristiwa terjadi, sedang berada di Perancis. Ia tinggal di Paris sejak Januari 1937 atas perintah pemerintah Republik di Spanyol untuk menampilkan karya yang mewakili Spanyol di ajang Exposition Internationale des Arts et Techniques dans la Vie Moderne yang merupakan bagian dari World Fair 1937.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun