Mohon tunggu...
Alip Yog Kunandar
Alip Yog Kunandar Mohon Tunggu... Penulis - Bukan Pemikir, Meski Banyak yang Dipikirin

Dosen Ilmu Komunikasi UIN Jogja, yang lebih senang diskusi di warung kopi. Menulis karena hobi, syukur-syukur jadi profesi buat nambah-nambah gizi. Buku: Memahami Propaganda; Metode, Praktik, dan Analisis (Kanisius, 2017) Soon: Hoax dan Dimensi-Dimensi Kebohongan dalam Komunikasi.

Selanjutnya

Tutup

Bola Pilihan

Gosip Mbappe-Liverpool: Jodoh Terhalang Mahar

22 Februari 2021   04:13 Diperbarui: 22 Februari 2021   04:37 870
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Kylian Mbappe 'berbaju Liverpool' hasil otak-atik fans (Sumber: tribuna.com)

Bukan sekali-dua kali Liverpool dihubungkan dengan bintang Perancis paling kinclong saat ini; Kylian Mbappe. Ini seperti lagu lama yang terus diputar ulang. Ibarat berita hubungan Indonesia-Timor Leste yang digoreng terus oleh (segelintir) media dan disebarluaskan dalam berbagai platform media sosial. Tak jelas apakah 'orang Indonesia' sudi menerima TL kembali, tak jelas pula apa benar orang TL juga mau balikan. Jangan-jangan hanya penulisnya saja yang sok tahu keadaan di sana padahal pergi ke sana pun tak pernah.

Eh, sori, yang ini memang mau ngomongin gosip juga, tapi bukan soal TL, melainkan soal si KM (Kylian Mbappe) tadi. Jadi nggak usah baper.

Jangan ditanya apakah Liverpool mau atau tidak kedatangan Mbappe ke dalam timnya. Tim mana sih saat ini yang nggak mau? Masalahkan kan bukan mau atau tak mau, tapi mampu apa enggak. Bukan apa-apa, klub yang dibela Mbappe saat ini, PSG, menurut situs fourfourtwo.com, konon sudah memagarinya dengan mahar 200 juta Euro, yang kalau dirupiahkan bisa tembus di angka lebih dari 3,5 triliun!

Mahar itu dipatok PSG karena berbagai alasan. Pertama, karena modal yang dikeluarin PSG untuk memboyongnya dari sesama klub Ligue 1, Monaco, juga tak sedikit. Transfer Mbappe dari Monaco ke PSG sendiri bukannya tanpa gosip, mengingat kejanggalannya. Musim 2017-18, mendadak sajak ia dipinjamkan oleh Monaco ke PSG.

Peminjaman itu jelas janggal. Pemain sekelas dia (meski masih muda), diandalkan oleh Monaco kok malah dipinjamkan. Biasanya, pemain yang dipinjamkan itu adalah pemain muda yang potensial tapi jarang dimainkan. Jadi untuk mengasahnya, dipinjamkanlah ke klub lain yang berjanji mau memberinya kesempatan main lebih banyak. Atau, pemain yang bergaji mahal tapi melempem (misalnya Alexis Sanchez saat dipinjamkan ke Inter). Pokoknya, bukan pemain yang diandalkan.

Judul 'peminjaman' itu disebut sebagai akal-akalan PSG untuk mengelabui Financial Fair Play yang diterapkan oleh FIFA. Bukan apa-apa, saat Mbappe 'dipinjam' PSG sudah membuat geger dunia sepakbola karena memboyong Neymar dengan harga edan-edanan, 222 juta Euro, tanpa nawar, karena langsung menebus klausul pelepasan yang dipatok Barcelona. Jika digabung dengan Mbappe, bisa jadi angkanya sudah sangat kelewatan mencurigakan, tak imbang dengan keuangan klub yang sesungguhnya.

Barulah musim berikutnya Mbappe diumumkan resmi dibeli. Untuk ini PSG bungkam, tak mau menyebut angka. Meski beredar angka 145 juta Euro plus 35 juta untuk biaya lain-lain (bonus dan sebagainya). Jelas ini angka yang fantastis. Jika benar, angka itu di atas Paul Pogba (dari Juventus ke Manchester United) yang resmi diumumkan seharga 105 juta Euro. Mbappe bisa jadi pemain termahal kedua dibawah kompatriotnya, Neymar. Tapi ya itu, dirahasiakan, meski itu sangat mungkin sehingga Monaco menutup mulut karena disumpel duit sebanyak itu.

Alasan kedua PSG mematok angka itu karena kontrak Mbappe akan berakhir Juli 2022 nanti, dan hingga saat ini, bocah kelahiran Paris 20 Desember 1998 itu, belum juga mau memperpanjang kontraknya. PSG harus menguangkannya sebelum Januari 2022. Jika tidak, bakalan gigit jari.

Padahal, di saat yang sama, PSG bener-bener kepengen Mbappe tetap bertahan bersama Neymar untuk mengejar mimpi menjuarai Liga Champions yang belum juga berhasil diraih (mentok cuma jadi runner up musim 2019-20 gara-gara ditumbangkan Munchen di final).

Ya itu, daripada kehilangan Mbappe tanpa dapat apa-apa, harga pun segera dipatok tinggi. Tujuannya ya jangan sampai ada klub yang mencuri kesempatan dalam kesempitan, sambil berharap Mbappe mau dibujuk buat bertahan lebih lama. Di luar sana, ada dua klub yang terus dikait-kaitkan dengan tujuan Mbappe berikutnya; yaitu Liverpool dan Real Madrid.

Soal duit, Real Madrid jelas lebih mampu dan sudah terbiasa mengangkuti pemain berharga mahal sejak era Los Galacticos dulu. Hanya saja, Mbappe-nya sendiri malah lebih sering curi-curi pandang dengan Liverpool. Berkali-kali ia melontarkan pujian bagi tim asuhan Jurgen Klopp itu. Persoalannya adalah, Liverpool bukanlah tim yang royal. Kalaupun mau keluar duit, mikirnya panjaaaang dan lamaaaa, seperti saat merekrut Virgil Van Dijk seharga 75 juta Pound atau 86 juta Euro.

Bukan cuma pujian Mbappe saja yang membuat fans Liverpool bermimpi pemain yang ikut mengantarkan Perancis menjadi juara dunia tahun 2018 ini. Kontrak Liverpool dengan Nike sejak musim 20-21 ini juga dianggap memberi angin surga. Saat ini, Mbappe juga disponsori oleh Nike secara pribadi. Nike dianggap akan ikut bertindak untuk mencegah Mbappe ke Madrid, karena Madrid saat ini mengikat kontrak dengan Adidas, musuh bebuyutan Nike.

Dari pihak Liverpool sendiri, Klopp sudah berkali-kali ditanyai soal ketertarikannya pada Mbappe. Tapi ia tahu diri, ia nggak megang duit. Meminta pun rasanya percuma kalau harganya kelewatan begitu. Direktur olahraga The Reds, Michael Edward jangan ditanya. Meski sama-sama bukan duitnya, Edward adalah juru nego yang saat ini dianggap paling jago. Salah satu kejeniusannya adalah saat Barca keukeuh memboyong Coutinho. Sudah dapat duit banyak, Barcelona saat ini masih ngutang juga pada Liverpool, padahal pemainnya sendiri malah melempem di sana. Edward jelas takkan mau menebus angka sebesar itu, sebagus apapun pemainnya.

Kabar yang menarik justru datang dari yang punya duit sendiri, John W. Henry. Bos FSG, perusahaan yang menaungi Liverpool, justru dikabarkan paling ngebet mendatangkan Mbappe. Selama ini, Henry jarang cawe-cawe urusan pemain, nggak kayak Roman Abramovich, pemilik Chelsea. Gosip terbaru seperti dilansir liverpoolecho.co.uk, juragan Liverpool itu sudah berbicara selama dua jam dengan Mbappe di pesawat jet pribadinya. Kapan dan dimana, tak dijelaskan. Namanya juga gossip. Tapi gossip itu langsung disambar oleh Jammie Carragher, mantan bek Liverpool yang kini jadi komentator bola, yang menyebut kemungkinan itu 'realistis.'

Gosip ini diperpanas dengan kabar 'persiapan' PSG mencari pengganti Mbappe. Seperti digosipkan mirror.co.uk, PSG yang saat ini ditangani Mauricio Pchettino, dikabarkan bersiap mengangkut Harry Kane, pemain kesayangan Poch saat menangani Tottenham Hotspurs.

Lalu apakah kepindahan Mbappe ke Anfield itu mungkin? Kalau disebut mungkin, ya mungkin saja. Ibarat orang pacaran, Liverpool dan Mbappe sudah mau sama mau. Tapi keputusan pernikahan ada di tangan keluarga masing-masing. Mau nggak PSG menurunkan mahar? Atau sebaliknya, mau nggak Liverpool menebus mahar itu?

Kalau sudah begini, Michael Edward lagi yang kebagian repot menjadi penghubung. Mendatangi PSG dan bernegosiasi. Kalau mentok, ya tinggal Pak Henry, mau nggak keluar duit sebanyak itu untuk menantu idamannya itu! Kalau enggak, ya siap-siap saja ditelikung Madrid atau mungkin pelamar lain yang datang tiba-tiba.

BTW, kalau jadi --kalau ya---kira-kira siapa di antara trio Firmansah --Firmino, Mane, Salah---yang bakal mutung? Mane ke Barcelona, atau Salah ke Madrid? Atau tukar guling dengan PSG untuk salah satunya?

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun