Mohon tunggu...
alipia maylani
alipia maylani Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Hi, alifia dan tulisannya

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Rahasia Ayla dan Nara

18 Oktober 2022   15:06 Diperbarui: 18 Oktober 2022   15:10 92
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

Dua orang paruh baya menunggu dengan cemas di depan ruangan operasi. Ada satu wanita muda yang duduk sambil memainkan ponsel nya. Tak ada raut apa apa di wajah wanita itu, hanya datar. Dokter dengan pakaian khusus operasi keluar dari ruangan operasi. Kedua paruh baya itu langsung menghampiri sang dokter. Menyerbu si dokter dengan pertanyaan. "Dok kondisi anak saya gimana? Dia baik baik aja kan?" Dokter itu menghela nafas lelah, "operasi berjalan dengan lancar" Kedua orang tua pasien itu menghembuskan nafas nya lega. Tapi tidak berlangsung lama. "Tapi anak ibu dan bapak mengalami koma. 

Benturan di kepala nya sangat lah parah, dan karna saat jatuh dari tangga, pasien tidak langsung di larikan ke rumah sakit. Jika saja ibu dan bapak cepat membawa nya, mungkin saat ini putri kalian akan Baik baik saja" BUGH. Wanita paruh baya itu memukul wajah dokter itu. "LO ITU DOKTER APA BUKAN SIH? MASA ANAK GUE SAMPAI KOMA BEGITU! APA JANGAN JANGAN LO SALAH LAGI WAKTU OPERASI ITU, MAKANYA ANAK GUE KOMA, IYA KAN!?" Pria paruh baya yang notabene adalah suami dari wanita yang berteriak emosi itu, langsung menenangkan istri nya. Bisa bahaya kalau istri nya tidak di kendalikan, bisa isdet di tempat itu pak dokter nya. "Nara mas, Nara , anak kita" wanita itu memeluk suami nya. Menangis di pelukan suami nya. 

Sedangkan wanita muda itu hanya diam melirik dengan datar. Dia rasa tidak ada gunanya menangisi gadis yang adalah adik nya itu. "Nara nara. Seandainya aja lo gak kegatelan sama cowok yang gue suka, Lo pasti gak bakalan koma kek orang mati begini" 

Di lain tempat. Di kejadian, terjadinya kecelakaan maut, yang bisa merenggut sebuah nyawa. Banyak orang berkumpul, untuk mencari korban kecelakaan. Di tengah tengah orang sibuk mencari, ada seorang wanita yang tersenyum bahagia. "Mas, itu pasti bukan mobil Ayla kan mas, itu bukan mobil anak aku Mas" wanita yang berumur kepala tiga itu menangis tersedu sedu saat melihat sebuah mobil putih yang sudah hancur tak berbentuk.

Anak nya belum ditemukan saat ini. Sudah banyak tim SAR yang turun ke bawah dengan alat bantuan untuk mencari korban yang belum di temukan. Lima menit yang lalu, ditemukan jasad seorang pria yang sekira nya berumur tiga puluh delapan tahun. Di rekaman CCTV, ada dua orang yang jatuh di tebing. Satu korban sudah di temukan, yaitu pengemudi truk. Dan masih ada satu gadis lagi yang belum di temukan. "Pak, hari sudah menunjukan pukul dua pagi. Pencarian kami tunda, dan akan di lanjutkan pukul tujuh nanti" salah satu pemimpin tim SAR Nasional, datang menemui pihak korban. "GAK!, Gak boleh! Kalian harus cari anak saya sampai ketemu! Kalian harus cari anak sayaa!" Seorang laki laki remaja memeluk tubuh ibu nya, menenangkan ibu nya. 

Wanita itu memberontak di pelukan anak nya. Dia mendorong dada anak nya. Menatap tajam anak laki laki nya itu. "Ini semua gara gara kamu!" Wanita itu menunjuk anak nya. "Coba aja, kamu bisa sedikit memahami adikmu, dia gak akan sampai begini!" Lalu wanita paruh baya itu menatap seorang laki laki, ia adalah sahabat dari anak nya. Laki laki yang membuat anak nya sakit hati. "Dan kamu! Kamu laki laki yang gak tau diri! ANAK SAYA SUKA SAMA KAMU, MATI MATIAN CARI PERHATIAN KAMU, TAPI APA YANG KAMU LAKUIN?!" "SAYA, IBU NYA AYLA, BERSUMPAH. KAMU REYHAN ! TIDAK AKAN BISA BAHAGIA !!! "

Entah jadi kenyataan atau tidak sumpah itu. Wanita itu pingsan tak sadarkan diri dan langsung di gendong oleh sang suami. Laki laki itu menghampiri sahabat nya. Menepuk pundak sahabat nya itu. "Maafin mama ya, dia lagi emosi, ini semua gara gara anak itu" Reyhan, menggeleng. "Gak papa Jef"

Di sebuah tempat, ada seorang gadis yang berjalan dengan pelan, melihat sekitar nya yang nampak asing. Banyak sekali bunga bunga dengan berbagai macam warna. Gadis itu, Nara. Nara Nafflasya. Gadis itu nampak sangat cantik, dengan dress panjang menutupi mata kaki. Rambut panjang nya yang tergerai indah. Wajah putih bersih. Bersinar. Menatap sekeliling nya dengan bingung. "Gue dimana?" "Kamu di tempat alam bawah sadar mu" Nara langsung menatap ke sumber suara. 

Dia terpesona saat melihat gadis cantik, dengan baju berwarna senada dengannya. Sedang berayun di ayunan berwarna putih pula. "Se-e-e-e-e-etan" "Enak aja lo bilangin gue setan. Gue itu, bidadari" "Dih lo it-. Tunggu deh, Lo itu siapa?" "Gue arwah. Dan lo juga arwah" "Gue belum mati ya?" Nara menatap gadis ganas.

"Kamu memang belum mati Nara" tiba tiba suara gadis itu berubah lembut. "Dan karna itu, kamu harus bantu aku" Nara menatap bingung gadis itu. "Maksud lo?" "Tempat-in raga aku Nara, rubah lah sifat palsu ku, buat aku menjadi diri ku sendiri. Dan buat keluarga serta teman teman ku sadar. Dan jaga lah keluarga ku" Ayla. Gadis cantik itu Ayla. Gadis yang jatuh kedalam jurang. Ayla mendekati Nara, memegang tangan Nara dengan lembut. "Ada masa nya, di mana manusia akan bahagia" "Aku titip keluarga ku, sayangi dia, sebagaimana kau menyayangi keluarga mu"

Tiba tiba, Ayla menghilang, seperti di tiup angin. Nara sendiri bingung. Ia belum paham maksud dari ucapan gadis yang ia tak kenal itu. Tiba tiba ada sebuah cahaya yang terang. Sampai sampai Nara harus menutup mata nya karna cahaya itu menyilaukan mata. Entah dapat dorongan dari mana, kaki nya melangkah dengan perlahan mendekati cahaya itu. Hingga tubuh nya hilang bersamaan dengan hilangnya cahaya tersebut. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun