Oleh Ali Mutaufiq
Abstrak
Perkembangan Artificial Intelligence (AI) membawa dampak signifikan terhadap dunia pendidikan, termasuk Pendidikan Islam. Lulusan sarjana Pendidikan Islam menghadapi tantangan besar dalam menyesuaikan diri dengan perubahan paradigma pembelajaran berbasis teknologi. Artikel ini bertujuan untuk menganalisis prospek masa depan lulusan Pendidikan Islam dalam menghadapi tantangan AI dengan menekankan pentingnya nilai-nilai Islami seperti integritas, keadilan, dan akhlak mulia. Metode penelitian yang digunakan adalah studi kepustakaan dengan menelaah literatur terkait perkembangan AI dan pendidikan Islam. Hasil kajian menunjukkan bahwa lulusan Pendidikan Islam memiliki peluang besar untuk tetap relevan jika mampu mengintegrasikan penguasaan teknologi dengan penguatan karakter Islami.
Kata kunci: Pendidikan Islam, Artificial Intelligence, Nilai Islami, Lulusan, Masa Depan
Pendahuluan
Perubahan global yang dipicu oleh revolusi industri 4.0 dan era society 5.0 telah menghadirkan kecerdasan buatan (Artificial Intelligence/AI) sebagai salah satu pilar utama transformasi. Pendidikan menjadi salah satu sektor yang terdampak langsung oleh perkembangan ini, termasuk Pendidikan Islam. Lulusan sarjana Pendidikan Islam dituntut tidak hanya memiliki kompetensi pedagogis dan keilmuan agama, tetapi juga keterampilan literasi digital untuk menghadapi persaingan kerja dan dinamika sosial yang semakin kompleks (Aoun, 2017).
Namun, perkembangan AI juga menghadirkan risiko, seperti hilangnya pekerjaan konvensional, ketergantungan pada mesin, dan degradasi nilai-nilai kemanusiaan. Oleh karena itu, tantangan utama bagi lulusan Pendidikan Islam adalah bagaimana mereka tetap relevan dengan perkembangan teknologi tanpa kehilangan identitas keislaman yang berlandaskan pada Al-Qur'an dan Hadis.
Pembahasan
1. Tantangan Lulusan Pendidikan Islam di Era AI
- Automasi Pekerjaan Pendidikan: Beberapa fungsi guru, seperti penyampaian materi dan evaluasi, kini dapat digantikan oleh sistem berbasis AI.
- Kompetensi Digital Rendah: Banyak lulusan Pendidikan Islam masih minim penguasaan teknologi digital, sehingga kalah bersaing dengan lulusan program studi lain.
- Risiko Dehumanisasi: Pendidikan berpotensi kehilangan aspek spiritual dan akhlak jika hanya mengandalkan teknologi.
2. Peluang Lulusan Pendidikan Islam di Era AI
- Pendidikan Karakter Islami: AI tidak dapat menggantikan peran guru dalam menanamkan nilai akhlak, spiritualitas, dan pembentukan karakter.
- Integrasi Kurikulum Islami dengan Teknologi: Lulusan Pendidikan Islam dapat mengembangkan model pembelajaran berbasis AI yang berlandaskan nilai Islami.
- Peran sebagai Mediator Etika: Lulusan Pendidikan Islam berpotensi menjadi pengawal moral agar pemanfaatan AI tidak melanggar prinsip keadilan dan kemaslahatan.