Menjadi generasi yang tangguh bukan sekadar soal bertahan di tengah tantangan, tetapi juga soal kemampuan memahami diri sendiri dan menjalin relasi sosial yang sehat. Refleksi diri dan relasi interpersonal menjadi pilar utama dalam pembentukan karakter Gen Z dan Milenial yang berdaya, adaptif, dan memiliki makna hidup. Oleh karena itu, upaya kolaboratif dari keluarga, lembaga pendidikan, komunitas, dan media sangat dibutuhkan untuk mendukung perjalanan generasi muda dalam mengenal diri dan memahami dunia.
Daftar Pustaka
- Goleman, D. (1995). Emotional Intelligence. New York: Bantam Books.
- Brown, K. W., & Ryan, R. M. (2003). "The Benefits of Being Present: Mindfulness and Its Role in Psychological Well-Being." Journal of Personality and Social Psychology, 84(4), 822--848.
- Gardner, H. (1983). Frames of Mind: The Theory of Multiple Intelligences. Basic Books.
- Masten, A. S. (2001). "Ordinary Magic: Resilience Processes in Development." American Psychologist, 56(3), 227--238.
- Eisenberg, N., & Fabes, R. A. (2006). Prosocial Development. Handbook of Child Psychology.
- American Psychological Association. (2019). Stress in America: Generation Z.
- McKinsey & Company. (2020). True Gen: Generation Z and its Implications for Companies.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI