Mohon tunggu...
Al ilham Rahman
Al ilham Rahman Mohon Tunggu... Seniman dan wiraswasta

Aktif menjual barang ATK, di sela waktu, saya menulis puisi, naskah teater, dan skenario film.

Selanjutnya

Tutup

Makassar

Prinsip Bertahan, Membawa Kebaikan

10 September 2025   19:00 Diperbarui: 8 September 2025   19:39 27
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Makassar. Sumber ilustrasi: SHUTTERSTOCK via KOMPAS.com/Andreawan Tarigan

PERREPERRENGNGE MALA DECENG

Pada awalnya hanyalah sekedar pesan orang tua kepada anak-anaknya, namun seiring dengan berjalannya waktu, pada akhirnya pesan Perrepperrengnge mala deceng telah diyakini sebagai sebuah prinsip yang dijadikan pegangan hidup oleh sebagian besar masyarakat Bugis Makassar.

Perrepperrengnge mala deceng adalah sebuah pesan berbahasa Bugis yang terdiri dari tiga kata dasar: Perreng, Mala dan Deceng. Kalimat dari pesan ini menitikberatkan pada kata "Perreng". Sementara kata "Perreng" itu sendiri secara leksikal berarti tahan. Makna perreng di sini dapat lebih difahami dalam beberapa imbuhan yang mendahului atau mengikutinya sebagai berikut: Maperreng (Bahasa Bugis: Memiliki daya tahan), diapperrengngi (Bahasa Bugis: diupayakan untuk menahan), siapperrengngi (Bahasa Bugis: sama-sama saling bertahan/menahan). Penggunaan kata "Perreng" dalam sebuah kalimat sebagai berikut:

Ana' maperreng tiwi' lo'

anak kuat menahan luka

De tammanre, pada pada ki siapperrengngi temmanre

kita tidak makan, kita sama-sama saling bertahan untuk tidak makan

Diapperrengngi pa iyasengnge peddi ati

Harus ditahan yang namanya sakit hati.

Sedang kata perreng dalam konteks kalimat yang tertera pada pesan di atas mengalami perulangan sebagai penegasan menjadi kata perreperrengE, yang mengandung makna: konsisten pada prinsip bertahan.

Kata dasar perreng semakin jelas artinya setelah diikuti oleh beberapa imbuhan, sebagaimana telah disebutkan di atas. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Makassar Selengkapnya
Lihat Makassar Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun