Sudah banyak orang tahu bahwa investasi emas adalah investasi yang tidak akan rugi. Harga emas yang semakin naik dari tahun ke tahun menggiurkan semua orang yang mempunyai uang lebih. Tapi tahukah kamu ada hal yang harus diketahui agar tidak rugi?
Investasi emas yang kita bicarakan disini adalah emas logam mulia, bukan emas perhiasan. Emas perhiasan harganya sudah tinggi karena ada beberapa hal yang dikenakan biaya, seperti model yang bagus akan lebih mahal daripada model sederhana. Begitu pula promosi, trend, nama baik tempat menjual, dll. Belum tentu kemurnian dan kadarnya tinggi.
Sedangkan emas logam mulia tidak terpengaruh oleh modelnya. Pun kemurniannya dan karatnya sudah tinggi. Pastikan Anda membeli dengan kemurnian antara 99-100% dan kadar karat antara 23-24 karat. Kemurnian dan kadar karat biasanya sudah tertera di sertifikat emas.
Selain itu, tempat membeli harus juga sudah terdaftar OJK (Otoritas Jasa Keuangan), alamat yang jelas, dan kontak yang mudah dihubungi. Agar ketika tempat pembelian emas pindah, tetap bisa dihubungi.Â
Salah satu tempat membeli emas yang sudah terkenal di Indonesia adalah Pegadaian. Selain itu Pegadaian juga tersedia secara digital sehingga dapat dipantau secara mudah, dimana pun dan kapan pun. Produknya pun juga tersedia mulai dari 1 gram ke atas sehingga masih terjangkau masyarakat. #TJSL Pegadaian
Pastikan membeli emas secara tunai, karena jika tidak tunai maka dihukumkan riba. Ada fisik barang, jelas sertifikatnya, kejujuran antara promosi dan aktual harus dipenuhi ketika akad jual beli.
Tapi apakah membeli emas semenguntungkan seperti yang ramai diberitakan? Coba kita lihat ilustrasi di bawah.
Misal, Juni tahun 2023 membeli 1 buah emas 1 gram seharga Rp 978.000. Bulan September 2023, harga beli emas Rp 1.025.000. Emas yang dibeli bulan Juni 2023 dijual di bulan September 2023 dihargai dengan harga Rp 950.000. Loh kok malah rugi?
Tenang, begini penjelasannya. Perbedaan selisih harga beli dan jual emas disebut spread. Menurut artikel di liputan 6 pada 25 April 2025, spread adalah gambaran keuntungan dari penjualan emas. Seperti ada biaya cetak atau pun biaya operasional lain yang harus ditambahkan. Ada pula kebijakan penjual yang menentukan harga emas tersebut.
Proses menjual kembali emas dari emas yang kita beli sebelumnya kepada suatu toko atau lembaga disebut buy-back. Biaya operasional dan keuntungan penjual akan menjadi faktor yang mempengaruhi harga buy-back lebih rendah dari pada kita membeli di awal.Â
Tapi jangan khawatir, menabung emas tetap menguntungkan. Asal buy-back ketika kita menjual emas sudah lebih tinggi daripada saat membeli emas di awal. Mungkin butuh beberapa tahun lebih lama, tapi lebih untung daripada kita menyimpan dalam bentuk uang. Setiap toko atau lembaga mempunyai daftar buy-back yang berbeda-beda tergantung kebijakan masing-masing. Jika kita membeli emas di suatu lembaga, misalnya Pegadaian, maka sering-seringlah memantau harga buy-back terbaru yang dikeluarkan. Pegadaian ada versi digital sehingga bisa mendapatkan informasi terbaru secara cepat dan akurat. #TJSL Pegadaian
Jika kita ingin membeli rumah atau mobil dalam bentuk tunai, investasi emas bisa menjadi solusi. Ketika harga barang naik, harga emas juga sudah naik. Tinggal kita rajin-rajin melihat buy-back apakah sudah menginjak nilai yang kita kehendaki atau belum.
Tapi perlu diingat, investasi adalah ketika kita ada uang lebih. Jangan karena mengejar investasi emas yang terlihat menguntungkan, kita jadi kikir terhadap diri sendiri dan keluarga.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI