Mohon tunggu...
Alifyusuf
Alifyusuf Mohon Tunggu... Pedagang

Suka membaca cerpen, suka melihat para pedagang kecil tertawa

Selanjutnya

Tutup

Diary

Generasi Sandwich, Terhina atau Terhormat?

13 Juni 2025   19:28 Diperbarui: 13 Juni 2025   19:28 38
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Diary. Sumber ilustrasi: PEXELS/Markus Winkler

Kemudian ramai berita tentang pensiun bagi generasi sandwich hanya mimpi. Wahai semua yang hidup, kenapa harus memikirkan hari esok yang bahkan kita tak tahu umur kita sampai mana? Bukan mengajarkan pesimis tentang masa depan. Tapi keyakinan di dalam hati kita harus lebih ditebalkan. Bahwa jika sekarang kita menjamin kehidupan orang tua, saudara, anak dengan hati yang tulus, pasti di masa depan hidup kita juga terjamin.

Banyak yang sudah menyiapkan uang tabungan puluhan juta, bisa habis dalam sehari dua hari. Namun, ada yang tidak punya tabungan sama sekali tetap bisa makan sehari tiga kali. Dana pensiun memang perlu dipikirkan tapi tak layak menghabiskan pikiran. Sehingga kita tak dapat menikmati hari ini bahkan menjadi kikir terhadap orang yang membutuhkan, apalagi keluarga kita.

Mungkin, setiap rupiah yang generasi sandwich keluarkan untuk orang tua dan keluarga, disitu pula ada untaian doa diam-diam dari mereka. Belum lagi kehidupan yang tambah berkah. Doa-doa dan keberkahan inilah sejatinya modal hidup bahagia di hari tua.

Di mata saya, generasi sandwich begitu terhormat. Betapa Tuhan memberikan rejeki yang begitu deras hingga bisa berbakti pada orang tua dan menjalankan kewajiban terhadap anak istrinya. Jika dijalani dengan cinta dan iman, maka semangat untuk bekerja terasa nikmat. Lelah dan peluh yang keluar menjadi tambah semangat.

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Diary Selengkapnya
Lihat Diary Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun