Mohon tunggu...
Alif Nabastala
Alif Nabastala Mohon Tunggu... Mahasiswa Universitas Airlangga

Suka futsal,sepak bola,dan suka makan

Selanjutnya

Tutup

Healthy

Pencegahan Kerusakan Organ Tubuh akibat Paparan Asap Rokok

1 Oktober 2025   22:38 Diperbarui: 1 Oktober 2025   22:37 4
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Kesehatan. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Schantalao

          Paparan asap rokok merupakan faktor risiko utama terhadap berbagai penyakit kronis seperti penyakit paru, kardiovaskular, dan kanker. Asap rokok mengandung berbagai zat toksik yang berpotensi merusak organ tubuh baik pada perokok aktif maupun pasif. Pencegahan kerusakan organ akibat asap rokok sangat penting untuk menurunkan angka morbiditas dan mortalitas di Indonesia. Artikel ini membahas bahaya asap rokok bagi organ tubuh dan strategi pencegahan yang dapat diterapkan di masyarakat Indonesia berdasarkan data terkini.

          Rokok masih menjadi permasalahan kesehatan masyarakat di Indonesia. Menurut data terbaru, Indonesia termasuk negara dengan prevalensi perokok tertinggi di dunia. Paparan asap rokok tidak hanya membahayakan perokok aktif, tetapi juga masyarakat sekitar sebagai perokok pasif (Kemenkes RI, 2022). Asap rokok mengandung lebih dari 7.000 senyawa kimia, yang di antaranya merupakan karsinogen (Dewi & Prasetyo, 2023). Kerusakan organ dapat terjadi, terutama pada paru-paru, jantung, hati, ginjal, dan sistem reproduksi.

          Asap Rokok terhadap Organ Tubuh Paru-Paru dapat menyebabkan iritasi, inflamasi, dan kerusakan jaringan paru yang meningkatkan risiko PPOK dan kanker paru (Kemenkes RI, 2022). Jantung dan Pembuluh Darah: Komponen berbahaya dalam asap rokok dapat mempercepat aterosklerosis serta meningkatkan risiko serangan jantung dan stroke (Badan Litbangkes, 2021). Hati dan Ginjal: Senyawa toksik dalam rokok seperti nitrosamin, benzena, dan logam berat dapat menyebabkan kerusakan sel organ secara kronis (Sihombing & Permatasari, 2024).

          Sistem Reproduksi Paparan kronis asap rokok mengganggu hormon reproduksi dan menurunkan kualitas sperma maupun ovum.
Adapun beberapa upaya pencegahan yaitu:


a. Edukasi dan Promosi Kesehatan Penyuluhan mengenai bahaya asap rokok harus terus digalakkan di sekolah-sekolah, kantor, dan fasilitas umum. Edukasi ini efektif meningkatkan kesadaran masyarakat dalam menghindari paparan (Dewi & Prasetyo, 2023).

b. Peraturan Kawasan Tanpa Rokok (KTR) Penerapan KTR yang tegas di ruang publik, transportasi, dan fasilitas kesehatan akan melindungi masyarakat dari paparan asap rokok pasif (Susanti et al., 2025).

c. Konseling Berhenti Merokok Fasilitasi konseling bagi perokok yang ingin berhenti, termasuk terapi farmakologis, konseling psikologis, dan layanan berhenti merokok berbasis komunitas (Nugroho & Rahayu, 2021).

d. Deteksi Dini dan Skrining Penyakit Melakukan skrining penyakit terkait asap rokok secara berkala di puskesmas dan rumah sakit dapat mempercepat penanganan dan mencegah kerusakan lanjut organ tubuh.

Kesimpulan yang dapat kita ambil adalah Asap rokok membawa dampak buruk jangka panjang bagi berbagai organ tubuh. Pencegahan harus menjadi prioritas melalui edukasi, regulasi kawasan tanpa rokok, layanan berhenti merokok, dan deteksi dini penyakit. Partisipasi aktif pemerintah dan masyarakat akan menentukan keberhasilan upaya pencegahan ini.

Daftar Pustaka:

Badan Litbangkes. (2021). Risiko Kesehatan Akibat Paparan Asap Rokok di Indonesia. Jakarta: Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan Kemenkes RI.
Dewi, R.P., & Prasetyo, H. (2023). Pengaruh Edukasi Bahaya Asap Rokok terhadap Sikap Remaja di Sekolahan Indonesia. Jurnal Kesehatan Masyarakat Indonesia, 19(2), 78-86.
Kementerian Kesehatan RI. (2022). Laporan Tahunan Pengendalian Tembakau di Indonesia. Jakarta: Kemenkes RI.
Nugroho, A., & Rahayu, S. (2021). Konseling Berhenti Merokok Berbasis Layanan Kesehatan Primer. Jurnal Promosi Kesehatan Indonesia, 16(1), 35-42.
Sihombing, R., & Permatasari, W. (2024). Dampak Pajanan Asap Rokok terhadap Fungsi Organ dalam Studi Klinis di Surabaya. Jurnal Biomedik Indonesia, 23(1), 111-119.
Susanti, D., Rizali, S.A., & Maulana, I. (2025). Efektivitas Kawasan Tanpa Rokok dalam Mengurangi Pajanan Asap Rokok di Kota Bandung. Media Kesehatan Masyarakat Indonesia, 21(1), 41-50.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun