Dalam beberapa dekade terakhir, tren penggunaan obat herbal kembali meningkat seiring tumbuhnya kesadaran masyarakat akan pentingnya pengobatan yang lebih alami dan minim efek samping. Obat herbal, atau fitoterapi, merupakan produk yang berasal dari tumbuhan dan digunakan untuk mencegah, meredakan, atau mengobati gangguan kesehatan. Dengan sejarah panjang yang telah dikenal sejak zaman Mesir, Cina, India, dan Nusantara, kini obat herbal juga mulai mendapat tempat dalam pendekatan pengobatan modern berbasis bukti.
Apa yang Dimaksud dengan Obat Herbal?
Obat herbal adalah sediaan obat yang mengandung bahan aktif dari tanaman, seperti daun, batang, akar, bunga, atau biji, yang memiliki aktivitas farmakologis. Tidak seperti suplemen biasa, banyak produk herbal kini melalui proses standarisasi dan uji klinis untuk memastikan keamanan dan efektivitasnya.
Beberapa contoh obat herbal populer meliputi:
Kunyit (Curcuma longa): bersifat antiinflamasi dan baik untuk pencernaan serta fungsi hati.
Temulawak (Curcuma xanthorrhiza): digunakan untuk mengatasi gangguan liver dan meningkatkan nafsu makan.
Jahe (Zingiber officinale): membantu meredakan mual, masuk angin, dan nyeri otot.
Sambiloto (Andrographis paniculata): dikenal sebagai "penangkal penyakit" karena sifat antibakteri dan antivirusnya.
Meniran (Phyllanthus niruri): mendukung daya tahan tubuh dan kesehatan ginjal.
Mengapa Obat Herbal Semakin Diminati?
Beberapa alasan utama meningkatnya minat masyarakat terhadap obat herbal antara lain: