Mohon tunggu...
Alifia Hafsyah
Alifia Hafsyah Mohon Tunggu... Mahasiswa - Nama : Alifia Hafsyah; Mahasiswa S1 Akuntansi; Dosen : Prof. Dr. Apollo M.Si.Ak; NIM : 43219010164; Universitas Mercu Buana Jakarta

Nama : Alifia Hafsyah; Mahasiswa S1 Akuntansi; Dosen : Prof. Dr. Apollo M.Si.Ak; NIM : 43219010164; Universitas Mercu Buana Jakarta

Selanjutnya

Tutup

Money

Kuis6 Prof. Dr. Apollo : Analisis Paper berjudul "Capital Structure Determinants An Empirical Study of Swedish Companies" oleh Han-Suck Song

9 April 2022   16:21 Diperbarui: 9 April 2022   17:28 217
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Jurnal "Capital Structure Determinants An Empirical Study of Swedish Companies" merupakan bagian dari CESIS (Electronic Working Paper Series) yang ditulis oleh Han-Suck Song dan diterbitkan pada tahun 2005. Jurnal ini membahas tentang beberapa teori dalam kaitannya dengan struktur modal perusahaan. Studi dilakukan pada perusahaan-perusahaan di Swedia berdasarkan kumpulan data panel dari tahun 1992 hingga 2000 yang terdiri dari sekitar 6000 perusahaan.

Mengapa penelitian dilakukan?

Dilatar-belakangi oleh fenomena yang terjadi dimana Modigliani and Miller (1958) mempublikasikan makalah proposisi tentang struktur modal yang tidak relevan. MM menyatakan bahwa nilai perusahaan tidak tergantung pada keputusan pendanaan perusahaannya dalam kondisi tertentu.  Sejak saat itu, ratusan artikel telah dibuat yang ditujukan untuk mencari tahu lebih mendalam tentang teori struktur modal tersebut.

Penelitian ini bertujuan untuk menguji bagaimana hubungan antara sejumlah penentu struktur modal dan tingkat utang pada perusahaan di Swedia. Dengan 3 ukuran laverage yang diujikan, yaitu rasio utang total, rasio utang jangka pendek, dan rasio utang jangka panjang. Dalam hal ini terkait pada modal atau ekuitas.

Rasio tersebut digunakan untuk mengetahui hubungan antara utang dengan jumlah modal sendiri yang merupakan pemberian pemilik perusahaan, terkait dengan berapa jumlah dana yang disediakan kreditor dengan pemilik perusahaan. Dalam hal ini, semakin kecil rasio ini maka akan semakin baik bagi perusahaan, karena jumlah utang tidak akan lebih besar dari pada modal perusahaan.

Rumus: Debt to Equity Ratio (DER) = Hutang / Ekuitas

Sementara itu, determinan yang akan digunakan dalam peneitian ini adalah tangibility (struktur aset), non-debt tax shield (perisai pajak non-utang), profitabilitas, ukuran perusahaan, pertumbuhan yang diharapkan, keunikan, variabilitas pendapatan, time dummies, serta industry classification dummies (tidak diterapkan dalam penelitian ini).

Pembahasan

Hasil penelitian empiris menunjukkan adanya perbedaan dalam penentuan struktur modal dari ketiga jenis ukuran laverage yang diujikan. Ketiga rasio tersebut telah terbukti secara secara signifikan berkaitan dengan tangibility, profitabilitas, ukuran perusahaan, dan variabilitas pendapatan. Sedangkan untuk perisai pajak non-utang hanya terkait dengan utang jangka pendek dan jangka panjang.

Penelitian ini juga menunjukkan bahwa terdapat perbedaan yang signifikan terkait rasio utang jangka pendek dan rasio utang jangka panjang dalam tiga hal. Pertama, pada tangibility, terdapat pengaruh positif terhadap utang jangka panjang dan total utang sedangkan berpengaruh negatif terhadap utang jangka pendek.

Yang kedua, non-debt tax shield memiliki hubungan yang positif pada rasio utang jangka pendek, namun negatif pada rasio utang jangka panjang. Terakhir, dalam hal ukuran perusahaan, ini berhubungan postitif terhadap total utang dan rasio jangka pendek, namun berhubungan negatif terhadap rasio utang jangka panjang.

Kesimpulan

Sesuai dengan bukti-bukti dan penelitian yang telah dilakukan dalam jurnal, menunjukkan bahwa adanya relevansi pada perusahaan-perusahaan Swedia terkait dengan sebagian besar faktor penentu struktur modal yang disarankan oleh teori struktur modal. Temuan tersebut membuka pandangan kita kedepannya untuk tidak hanya menganalisis penentuan laverage berdasarkan pada rasio utang jangka panjang dan utang total saja, tetapi juga harus berdasarkan pada rasio utang jangka pendek. Hal ini sejalan dengan hasil studi yang dilakukan di 6000 perusahaan di Swedia yang menunjukkan bahwa rata-rata perusahaan di Swedia memiliki leverage yang sangat tinggi dan rasio utang jangka pandek yang paling banyak dari keseluruhan total utang pada perusahaan.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun