Mohon tunggu...
Alifia Tedy
Alifia Tedy Mohon Tunggu... Lainnya - A passionate, enthusiastic, self-motivated, and hard-working person in pursuing her dreams. She has an excellent reputation on communication and leadership skills during her study time at Faculty of Social & Political Science Padjadjaran University. Apart from being known as a responsible and reliable person, she is also known as a very active and adaptable person, especially in organizations. Strongly interested in elaborating her communication skills to the public relation and marketing environment.

Political Science student at Universitas Padjadjaran Head of Public Relation at @bemfisipunpad

Selanjutnya

Tutup

Politik

Maksimalisasi Rekrutmen Partai Politik guna Mewujudkan Negara Demokrasi

29 Oktober 2021   11:03 Diperbarui: 29 Oktober 2021   11:10 105
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Politik. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Demokrasi. Suatu istilah yang seringkali kita dengar di kehidupan sehari-hari, namun belum tentu terasa kebermanfaatannya setiap hari. Mewujudkan negara demokrasi di Indonesia bukanlah suatu hal yang mudah untuk dilakukan, tentunya membutuhkan proses yang begitu panjang.Kemajuan demokrasi yang paling utama di Indonesia ditandai dengan lahirnya partai politik sebagai bentuk dari representasi rakyat. Kehadiran partai politik tersebut diharapkan dapat menyadarkan masyarakat seberapa penting peran partai politik dalam sebuah negara. Selain itu, partai politik juga diharapkan dapat menjadi wadah bagi masyarakat untuk menyampaikan aspirasinya. 

Partai politik memiliki peranan penting dalam sebuah sistem demokrasi yang tidak dapat digantikan oleh organisasi lainnya. Satu-satunya pihak yang dapat mengimplementasikan kepentingan dan nilai masyarakat menjadi sebuah legislasi dan kebijakan publik hanyalah partai politik. Namun, hal tersebut dapat dilakukan ketika mereka telah mendapatkan tempat yang kuat dalam parlemen, yakni melalui pemilu. Sehingga, dapat dikatakan bahwa partai politik memiliki peranan yang sangat penting karena menjadi penentu kemana arah gerak negara kita, Indonesia. Maka dari itu, diperlukan anggota-anggota yang berkualitas sebagai wajah dari partai tersebut, yakni dengan melakukan rekrutmen politik sebagai salah satu fungsi dari partai politik. Agar demokratisasi dapat terwujud, partai politik diharapkan dapat menjalankan fungsi-fungsinya dengan baik. Selain rekrutmen politik, partai politik juga memiliki fungsi sebagai sarana komunikasi politik, sosialisasi politik, dan pengatur konflik.

Rekrutmen partai politik menurut Cholisin adalah sebuah penyeleksian dan pengangkatan seseorang atau sekelompok untuk menjalankan sejumlah peran dalam sistem politik pada umumnya dan pemerintahan pada khususnya (Cholisin, 2007: 113). Rekrutmen partai politik juga dapat diartikan sebagai sebuah proses yang dilakukan oleh suatu partai untuk mencari dan mengajak orang baru yang dirasa berbakat untuk berpartisipasi dalam proses politik.

Rekrutmen partai politik ini penting karena dengan diadakannya rekrutmen tersebut dapat menjamin kontinuitas dan kelestarian partai serta dengan diadakannya rekrutmen partai politik ini dapat menjadi salah satu cara untuk menyeleksi calon-calon terwakil yang berkualitas, kompeten, dan menjadi cerminan dari kebutuhan masyarakat. Selain itu, rekrutmen politik juga dapat melahirkan massa baru dalam jumlah yang banyak bagi suatu partai politik. Bagi masyarakat sendiri, rekrutmen ini bisa menjadi salah satu cara untuk menyadarkan mereka bahwa partisipasi politik yang mereka miliki juga sangat penting dan dapat memberikan kontribusi bagi negara.

Namun, hingga saat ini, proses rekrutmen partai politik dirasa masih belum berjalan secara terbuka sepenuhnya, proses rekrutmen yang diharapkan transparan dan demokratis belum dapat dikatakan sempurna sehingga berdampak kepada pemilihan calon wakil yang tidak objektif. Salah satu permasalahan dalam rekrutmen politik yang sampai saat ini masih marak terjadi adalah mengenai praktik politik dinasti di beberapa partai politik Indonesia.

Politik dinasti merupakan kekuasaan politik yang dijalankan oleh sekelompok orang yang masih terkait dalam hubungan keluarga, biasanya identik dengan kerajaan karena kekuasaan diwariskan secara turun temurun. Hal ini sangat bertentangan dengan demokrasi karena menutup peluang masyarakat untuk menjadi pemimpin. Dewasa ini, partai politik menjadi wadah bagi dinasti politik terjadi atau yang biasa disebut sebagai nepotisme.

Partai PDIP merupakan salah satu partai yang dapat dikatakan sebagai salah satu yang menggunakan dinasti politik. Megawati sebagai ketua umum partai mewariskan kekuasaan kepada anaknya, Puan Maharani. Partai Demokrat juga melakukan hal yang sama, SBY sebagai pioner PD yang memiliki kewenangan mengkaderkan anaknya, Ibas sebagai penerusnya. Masih banyak lagi partai-partai di Indonesia yang melakukan dinasti politik dalam partainya. Apabila dinasti politik ini terus dilakukan maka tingkat kepercayaan masyarakat terhadap pemerintah akan terus berkurang karena tidak adanya kesempatan bagi masyarakat untuk menjadi pemimpin, cita-cita untuk mewujudkan demokrasi juga sulit untuk dilakukan.

Dari permasalahan tersebut, diperlukan adanya upaya untuk meningkatkan fungsi rekrutmen partai politik guna tercapainya negara demokrasi. Pertama, keanggotaan partai politik harus mulai dianggap sebagai suatu hal yang sangat penting, karena menyangkut sumber daya manusia yang berkualitas dan kompeten. Setiap anggota juga memiliki hak untuk ikut berpartisipasi dalam proses pengambilan keputusan.

Kedua, mempersiapkan pola rekrutmen yang lebih tersusun, yakni membentuk tim rekrutmen, kemudian menentukan sasaran calon anggota yang akan direkrut (perempuan, laki-laki, tidak pendidikan, penghasilan, dan sebagainya).

Ketiga, membedakan standar pola rekrutmen bagi anggota biasa, pengurus partai, calon legislatif, staff profesional, dan sebagainya. Keempat, memperkuat underbow partai dengan memfokuskan pada rekrutmen di kalangan tertentu, seperti pemuda atau perempuan. Kelima, menciptakan sistem dan database keanggotaan yang tersusun rapi.

Keenam, memastikan anggota partai aktif dalam melaksanakan kegiatan partai, bertanggung jawab atas tugasnya, dan sebagainya. Ketujuh, mengadakan pelatihan dan pendidikan politik secara berkala merupakan suatu hal yang penting demi keberlangsungan partai politik guna membentuk karakter setiap kader dan menciptakan kader yang melek politik sehingga mampu berpartisipasi aktif atau menolak sesuatu secara positif. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun