Mohon tunggu...
M AlifFirzatullah
M AlifFirzatullah Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Ilmu Komunikasi UMM

Gagal itu wajar, kembali bangkit adalah luar biasa

Selanjutnya

Tutup

Inovasi

Siaran Tidak Mendidik, Kok Masih Ada?

16 Juni 2021   05:22 Diperbarui: 16 Juni 2021   05:23 1151
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Media. Sumber ilustrasi: PIXABAY/Free-photos

Yang mana sudah kita ketahui bahwa aspek kekerasan menjadi bumbu penyedap yang menajamkan konflik yang terdapat di siaran televisi tersebut. Pemainnya diarahkan untuk menyelesaikan masalah dengan melibatkan jotosan tangan, urat leher yang menegang, dan jebakan-jebakan yang bisa merenggut nyawa. Meskipun hanya sekedar tayangan hiburan, akan tetapi akan ada efek yang akan ditimbulkan di kemudian hari. Karena apa yang ditonton, didengar, dan dibaca akan mempengaruhi pola pikir dan pola sikap seseorang. Perlu disadari bahwa betapa susahnya tantangan yang dihadapi para khalayak atau masyarakat terutama para keluarga terhadap tayangan televisi. Sebab tidak banyak orang yang berpikir kritis akan tayangan apa yang mereka tonton dan mereka konsumsi, tidak jarang juga para orang tua yang tahu dan mau mendampingi anak-anak dalam menonton televisi. Karena tayangan televisi tidak hanya di tonton oleh orang dewasa, tetapi juga oleh anak-anak.

Keluhan masyarakat terhadap tayangan yang tidak mendidik seharusnya menjadi bahan evaluasi bagi pengelola televisi. Pihak pengelola televisi perlu sadar bahwa peran media massa bukan sekedar menghibur. Apalagi mengutamakan bisnis semata. Tetapi ada peran penting yang tak boleh dilupakan, yakni sebagai sumber informasi yang bermanfaat dan memberikan edukasi kepada masyarakat.

Sebagai perwujudan dari peran serta masyarakat yang berfungsi untuk mewadahi aspirasi serta mewakili kepentingan masyarakat, KPI bertugas menjamin terselenggaranya sistem penyiaran yang sehat dan berkualitas. Walaupun sejauh ini belum optimal, KPI telah menunjukkan perannya dalam menata sistem penyiaran di Indonesia.

Walaupun KPI sudah membuat aturan tentang P3SPS, namun pada kenyataannya masih banyak media yang tidak mematuhi aturan tersebut. Bahkan beberapa program stasiun televisi yang sebelumnya telah mendapat teguran atau sanksi masih saja menyiarkan tayangan yang tidak bermutu. Sehingga masih banyak tayangan yang tidak bermutu lolos dari pengawasan KPI. Maka oleh karena itu kita hendaknya selalu berhati-hati dalam menonton tayangan televisi. Karena betapa banyaknya dampak negatif yang akan mengubah perilaku seseorang menjadi tidak senonoh dalam kehidupan bersosialisasi di masyarakat.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Inovasi Selengkapnya
Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun