Mohon tunggu...
Alifatun Nahdliyah
Alifatun Nahdliyah Mohon Tunggu... Lainnya - Early Childhood Education, UIN Maulana Malik Ibrahim Malang

Saya masih belajar menulis, semua berawal dari tugas kuliah.

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Ajari Anak Mandiri Yuk Bunda!

9 Desember 2020   23:48 Diperbarui: 9 Desember 2020   23:50 68
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Kalian tahu nggak? Anak mulai sejak dini boleh diajarkan untuk mengambil keputusan. Dalam mengambil keputusan orang tua berperan penting. Orang tua banyak menentukan pilihan, seperti mainan, pakaian, pendidikan atau ataupun.

Mulai sejak dini, anak-anak dianjurkan untuk mengambil keputusan. Muali dari keputusan-keputusan sederhana, seperti memilih mainan, memilih peralatan sekolah, memilih baju, memilih baju atau hal sederhana lainnya.

Dengan belajar membuat keputus sendiri mebuat anak menjadi mandiri, tanggung jawab, dan mandiri. Inilah sebabnya mengapa kemampuan mengambil keputusan menjadi ketrampilan yang sangat penting yang perlu diajarkan kepada anak sejak usia dini. 

Menurut psikolog anak sekaligus penulis buku Freeing Your Child Fron Anxiety, Tamar Chansky, Ph.D., Ketika anak menentukan pilihan anak akan kebingungan, ini adalah hal yang wajar. Ini disebabkan oleh kurangnya pengalaman anak didalam menentukan pilihan.

Selama ini sebagian keputusan anak-anak ditentukan oleh orang tua. Ketika anak semakin besar, dunia anak semakin luas juga. Akan ada banyak pilihan-pilihan yang dihadapi oleh anak. Inilah yang biasanya membuat anak bingung.

Terkadang para orang tua tanpa disadari selalu berusaha memilihkan keputusan yang akan di terima oleh anak, bahkan orang tua mengambil keputusan untuk anak yang mana menurut mereka baik.

Karena hal tersebut, anak tidak bisa mandiri untuk dirinya sendiri dan belajar cara mengambil keputusan. Jika hal tersebut berlangsung lama, Akibatnya apa? Akibatnya akan bisa saja menjadi anak yang plin plan atau tidak konsisten dan tidak dapat mengambil keputusan-keputusan besar didalam hidupnya.

sumber : freepik
sumber : freepik

Mengajarkan anak mengambil keputusan bukan berarti melimpahkan segala tanggung jawab atau keputusan kepada anak ya moms. Untuk memulai ini orang tua bisa memberikan 2 sampai 3 pilihan kepada anak. Misalnya ketika kita ke supermarket suruh anak untuk memilih 2 atau 3 snack saja. Atau saat kita akan membelikan tas beri pilihan dengan warna yang berbeda.

Setelah anak mulai beranjak dewasa, orang tua bisa meningkatkan tingkat kesulitan dalam mengambil keputusan. Misalkan ketika ada dua acara bersamaan, suruh anak untuk memilih satu saja dari dua acara tersebut.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun