Mohon tunggu...
ALIA PRAMESTI WULANDARI
ALIA PRAMESTI WULANDARI Mohon Tunggu... Mahasiswa - universitas pendidikan indonesia

hobi membaca buku self improvement

Selanjutnya

Tutup

Ruang Kelas Pilihan

Self Rewarding for Nothing

4 Oktober 2022   21:17 Diperbarui: 4 Oktober 2022   21:24 225
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ruang Kelas. Sumber Ilustrasi: PAXELS

Alih alih self reward, kita hanya mengahbiskan uang untuk membeli barang barang yang bahkan belum kita butuhkan. Atau terkadang ketika membeli barang, alasannya adalah karena barang tersebutlucu. Padahal kita belum mengetahui fungsi utama dari barang tersebut. 

Hal ini tentunya perlu menjadi pengingat untuk diri kita sendiri agar pelaksaan self reward tersebut tidak menjadi perilaku konsumtif diluar kendali.

Kita sebagai orang orang yang sudah paham atau mengerti mengenai pelaksanaan self reward yang baik diharapkan bisa mengontrol diri sendiri saat akan melakukannya.

Juga bisa menjadi pengingat bagi mereka yang masih kurang paham terkait self reward ini dan bagi mereka yang masih melakukan pemborosan uang atau waktu yang berlandaskan self reward.

Menghargai diri sendiri itu boleh, bahkan sangat disarankan. Namun kita harus bisa mengontrol diri saat kita melakukannya. Jangan sampai kita yang dikontrol oleh self reward atau bahkan hanya untuk kebutuhan pamer di media social. 

Self reward juga bisa dilakukan dengan hal hal kecil yang bahkan tidak perlu modal apapun. Contonya kita bisa menjadikan tidur sebagai self reward. 

Meskipun tidur juga merupakan suatu kebutuhan, namun tak jarang waktu tidur kita diambil alih oleh tugas tugas kuliah, kerja, atau tugas sekolah yang memang sangat padat ataupun menumpuk. 

Contoh self reward yang tidak membutuhkan modal adalah meluanglan waktu untuk hanya sekedar melakukan hal hal sederhana yang disukai, seperti membaca buku novel, melukis, atau sekedar memasak makanan sendiri dirumah.

Solusi agar kita bisa mengontrol diri dalam pelaksaan self healing adalah perbanyak pengetahuan, pengetahuan kita terkait proses self healing tadi. 

Biasanya setelah kita mengetahui mana hal yang baik dan tida untuk dilakukan, kita akan bisa mengevaluasi diri agar hal tersebut tidak terjadi lagi kepada kita. 

Penurunan rasa gengsi dan pamer juga bisa menjadi pengontrol diri dalam pelaksaan self healing yang menyimpang. Kita tidak harus berlomba lomba menjadi yang paling sering liburan di media social. Cukup nikmati proses self reward dan self healing tersebut tanpa dilandasi rasa ingin pamer.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ruang Kelas Selengkapnya
Lihat Ruang Kelas Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun