Beropini "Gagal"
Diantara banyak orang, masih sering menganggap bahwa "GAGAL" adalah awal dari ketidak berhasilannya disegala sektor. Padahal sebenarnya kegagalan tidaklah seburuk yang kita bayangkan, justru malah masih banyak harapan yang harus dikejar, diusahakan, dan diperjuangkan walaupun harus melewati proses yang panjang.
Gagal disini yang kemudian kecewa terjadi di banyak pengalaman orang. Namun, bangkit dari kegagalan adalah pengalaman tersendiri saat kehidupan pasang surut. Dimana suatu target, hasil, dan tujuan tidak tersampaikan dan tidak sesuai dengan harapan. Hal seperti ini, tergantung pada diri sendiri bagaimana minsetnya dalam menyikapi.
Gagal itu relatif dimana setiap orang memiliki cerita, pengalaman, dan proses tapi beda dalam menyikapinya, pemikirannya, menilai dari sudut pandang yang seperti apa. Sebab hidup memiliki standarnya dan kemauannya masing-masing.
Melihat segala sesuatu bukan dari tuntutan sosial diluaran sana tapi, malah justru dari internal orang yang melakoninya. Jatuh bangun dalam kehidupan pastinya setiap orang pernah merasakan. Namun, bagaimana kita menyikapinya saat hal ini terjadi. Waktu menjadi obat supaya bisa berfikir jernih dan menata hati untuk bangkit kembali.
Gagal merupakan pelajaran yang harus dijadikan pembelajaran disetiap proses untuk terus diperbaiki. Belajar menjadi lebih baik dari sebelumnya salah satunya bangkit dari segala keterpurukan yang sudah terjadi. Tentunya setiap orang memiliki obat penawar bangkit dengan rentan waktu yang berbeda-beda. Ada yang cepat kembali bangkit, namun ada pula yang lambat.
Menginggat bahwa semua orang pasti pernah membuat rencana tujuan hidupnya untuk masa depan. Akan tetapi, tidak semua orang bisa melaksanakan segala rencananya sesuai dengan keinginan dan targetnya. Sebab dipertengahan proses pastinya akan menemukan sebuah kendala sehingga membuat rencana tujuan hidup bisa belok sana sini yang  berdampak tidak sesuai dengan harapan. Semua hal ini bisa terjadi kapan saja dan kepada siapapun tanpa terkecuali. Namanya juga petakilan hidup bahwasanya lima menit kedepan siapa yang tahu atas skenarionya.
Lantas, hal apa yang harus dilakukan?....
THIS IS NOT THE END, selama masih diberi sehat, rezeki materi, bisa berpikir dengan jernih sadari bahwa kejadian yang sudah pernah terlewati bukanlah akhir dari segalanya akan tetapi masih memiliki jalanan yang panjang.
Terkadang siapa tahu jalan yang dikasih tuhan adalah jalan terbaik. Makanya kita harus belajar mengikhlaskan dan merelakan sesuatu hal yang belum bisa kita wujudkan. Sebab segalanya tidak semua bisa dikontrol dan tidak semua hal bisa dan harus digapai.
Jika kita mengetahui, tentunya banyak sekali orang-orang diluaran sana memiliki cerita yang begitu panjang menjemput sebuah kesuksesan tidaklah mudah dan instan. Pastinya juga banyak lika-liku yang sudah menjadi teman disetiap perjalanan. Terpenting selalu optimis, jangan gampang menyerah, dan berusaha serta doa.