Puasa Badani Tak Akan Bermakna Tanpa Puasa HatiÂ
Banyak orang fokus pada menahan lapar dan haus saat berpuasa. Itu yang disebut puasa badani - puasa fisik yang tampak jelas. Tapi, apakah itu cukup untuk mendekatkan kita pada kebaikan?
Puasa sejati bukan hanya soal tubuh. Hati pun harus ikut berpuasa. Menahan iri, dengki, ghibah, marah, dan segala perilaku buruk adalah inti dari kesalehan yang hakiki. Tubuh bisa lapar, tapi jika hati tetap penuh amarah dan iri, puasamu hanya ritual kosong.Â
Setiap emosi yang terkendali, setiap ucapan yang dijaga, membuat setiap detik lapar menjadi bermakna. Hati yang bersih menjadikan puasa lebih dari sekadar menahan perut- ia mendidik kita menjadi manusia yang sabar, bijak, dan peduli.Â
Jadi, jangan hanya fokus menahan lapar. Latih hatimu, sucikan jiwa, dan rasakan puasa hakiki.Â
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI