"Dari Puasa Badani ke Puasa Ruhani: Menjadi Lebih dari Sekadar Menahan Lapar"
PembukaÂ
Puasa bukan hanya soal menahan lapar dan dahaga. Ada dimensi yang lebih dalam: membersihkan hati, menenangkan pikiran, dan mendekatkan diri pada Tuhan. Itulah puasa ruhani.
Isi Pembahasan
Selama ini, kita mungkin memahami puasa sebagai kewajiban fisik - puasa badani. Tubuh belajar disiplin, perut menahan lapar, dahaga terkontrol. Penting, tentu saja. Tapi kalau hanya berhenti di sini, puasa hanya menjadi ritual jasmani semata.
Puasa ruhani mengajak kita menahan hawa nafsu, amarah, iri hati, dan ucapan yang menyakiti. Ia bukan sekadar menahan perut kosong, tetapi membersihkan hati dan memperkuat hubungan kita dengan Tuhan dan sesama.
Beberapa cara praktis menjalani puasa ruhani:
Menahan amarah dan emosi negatif.
Menghindari ucapan kasar dan ghibah.
Belajar bersyukur, tidak berlebihan dalam mengejar dunia.
Rutin berzikir dan berdoa.