Mohon tunggu...
ALI AKBAR HARAHAP
ALI AKBAR HARAHAP Mohon Tunggu... Kader HMI

Buat video youtube

Selanjutnya

Tutup

Filsafat

Puasa Sejati: Dari Menahan Lapar ke Menjernihkan Hati

15 Oktober 2025   06:19 Diperbarui: 15 Oktober 2025   06:19 9
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Filsafat. Sumber ilustrasi: PEXELS/Wirestock

"Dari Puasa Badani ke Puasa Ruhani: Menjadi Lebih dari Sekadar Menahan Lapar"

Pembuka 

Puasa bukan hanya soal menahan lapar dan dahaga. Ada dimensi yang lebih dalam: membersihkan hati, menenangkan pikiran, dan mendekatkan diri pada Tuhan. Itulah puasa ruhani.

Isi Pembahasan

Selama ini, kita mungkin memahami puasa sebagai kewajiban fisik - puasa badani. Tubuh belajar disiplin, perut menahan lapar, dahaga terkontrol. Penting, tentu saja. Tapi kalau hanya berhenti di sini, puasa hanya menjadi ritual jasmani semata.

Puasa ruhani mengajak kita menahan hawa nafsu, amarah, iri hati, dan ucapan yang menyakiti. Ia bukan sekadar menahan perut kosong, tetapi membersihkan hati dan memperkuat hubungan kita dengan Tuhan dan sesama.

Beberapa cara praktis menjalani puasa ruhani:

Menahan amarah dan emosi negatif.

Menghindari ucapan kasar dan ghibah.

Belajar bersyukur, tidak berlebihan dalam mengejar dunia.

Rutin berzikir dan berdoa.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Filsafat Selengkapnya
Lihat Filsafat Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun