Teori Evolusi: Antara Sains, Sejarah, dan Pandangan Islam
Oleh: Ali Akbar Harahap, S.Kom., M.Sos.
Teori evolusi merupakan salah satu gagasan ilmiah paling berpengaruh dalam sejarah pengetahuan manusia. Ia bukan sekadar membahas perubahan bentuk makhluk hidup, tetapi menyentuh pertanyaan mendasar tentang asal-usul kehidupan dan keberagaman spesies di muka bumi. Evolusi mengajarkan bahwa kehidupan tidak bersifat statis, melainkan hasil dari proses panjang yang berjalan bertahap selama jutaan tahun.
Akar Sejarah Pemikiran Evolusi
Sebelum Charles Darwin, sudah ada pemikir yang berusaha menjelaskan perubahan makhluk hidup dari waktu ke waktu. Jean Baptiste Lamarck (1744--1829) mengemukakan teori bahwa sifat-sifat yang diperoleh selama hidup dapat diwariskan kepada keturunan. Contoh klasik yang sering disebut adalah leher panjang jerapah, yang menurut Lamarck terjadi karena nenek moyangnya terus-menerus menjulurkan leher untuk mencapai daun di pohon tinggi. Meskipun kini teori itu terbantahkan, gagasan Lamarck membuka jalan bagi diskusi ilmiah tentang perubahan biologis.
Revolusi besar datang melalui karya Charles Darwin dalam bukunya On the Origin of Species (1859). Darwin mengemukakan konsep seleksi alam (natural selection), yakni bahwa individu dengan sifat yang paling sesuai terhadap lingkungannya akan bertahan hidup dan menghasilkan keturunan. Dengan demikian, makhluk hidup yang kurang adaptif akan tersingkir secara alami.
Sementara itu, Alfred Russel Wallace, peneliti asal Inggris yang lama meneliti di Nusantara, mengajukan teori serupa hampir bersamaan dengan Darwin. Garis Wallace yang membentang dari Kalimantan hingga Lombok menjadi bukti penting tentang perbedaan biogeografis antara wilayah fauna Asia dan Australia  sekaligus menegaskan bahwa Indonesia memiliki posisi kunci dalam sejarah sains evolusi dunia.
Bukti-Bukti Ilmiah Evolusi
Perkembangan ilmu pengetahuan modern memberikan banyak bukti kuat bahwa evolusi benar-benar terjadi, antara lain:
1. Fosil: menunjukkan urutan perubahan bentuk makhluk hidup dari masa ke masa.
2. Anatomi perbandingan: struktur tubuh seperti tangan manusia, sirip paus, dan sayap kelelawar memiliki pola tulang yang sama  menandakan asal-usul yang serupa (homologi).