Pendidikan juga berperan menjaga budaya, identitas, dan nilai-nilai luhur bangsa. Mengajarkan bahasa daerah, seni tradisional, dan sejarah lokal tidak hanya meningkatkan akademik, tetapi juga memperkuat identitas budaya. Menurut UNESCO (2016), pendidikan berbasis budaya meningkatkan keterlibatan siswa, menumbuhkan rasa hormat antar-generasi, dan memperkuat kohesi sosial.
Implementasi dalam Kurikulum dan Kehidupan Sehari hari
Prinsip ini dapat diterapkan melalui:
Kurikulum: Literasi kritis, sejarah perjuangan, dan etika.
Ekstrakurikuler: Debat, jurnalistik, kegiatan sosial untuk melatih keberanian moral.
Pendidikan informal: Mentoring, diskusi, dan kegiatan komunitas menanamkan nilai keberanian dan tanggung jawab sosial.
Di era digital, workshop literasi digital dan forum diskusi online menjadi ruang baru untuk mengajarkan generasi muda cara melawan ketidakadilan dan kebodohan secara konstruktif.
Studi Kasus Indonesia Terkini
Gerakan literasi digital anak muda: Mengajarkan verifikasi informasi dan menulis opini kritis.
Guru pedalaman: Inovasi pembelajaran untuk anak-anak di Papua dan Nusa Tenggara Timur.
Perjuangan mahasiswa dan pemuda: Advokasi lingkungan hidup, anti korupsi, dan hak minoritas.